Minggu, 03 Juli 2011

SHIVA PURANA VIDYESHWARA SAMHITA


BAB I


(Keraguan para Rshi)

(Doa pendahuluan)

 Hamba bermeditasi pada Shiva,Tuan dari dewi Ambika (Parvati), yang maha berharga dari awal hingga akhir, yang tidak bisa disejajarkan dengan apapun juga, Tuhan yang maha bijak, yang tanpa umur dan kekal tanpa perubahan,Tuannya semua Atman, yang berwajah lima (25) dan yang menghancurkan lima dosa besar.

Vyasa (27) berkata  :
1.      Para rshi, jiwa-jiwa agung sekalian, yang senantiasa mengejar kebenaran, yang sakti dan terberkati, melakukan upacara suci di pertemuan antara sungai Yamuna dan Gangga dikota tersuci Prayaga (27) yang merupakan pusat tempat suci, tempat yang akan menuntun seseorang ke alam Brahmaloka (28).
2.      satu bagian dengan sloka 1
3.      Mendengar akan diadakannya upacara suci disana, murid rshi Vyasa, rshi Suta yang agung, seorang sarjana Purana yang terpelajar, tiba di tempat perkumpulan para rshi itu.
4.      Para rshi yang ada disana sangat senang atas kedatangannya dan menyambutnya dengan penuh hormat dan pujian.
5.      Setelah upacara penghormatan itu, para rshi yang agung, sangat senang, menyambutnya dengan tangan tercakup penuh hormat.
6.      O Romaharsana(29), yang maha tahu, atas peruntungan anda yang luar biasa, seluruh isi kitab purana, sekaligus dengan seluruh maknanya, telah anda mengerti dan pahami dari Rshi Vyasa.
7.      Oleh karena itulah anda selanjutnya menjadi sumber cerita-cerita yang menakjubkan itu, sebagaimana lautan yang menjadi sumber berbagai permata yang berharga.
8.      Tidak ada di dunia ini yang tidak anda ketahui, baik dari masa lampau, sekarang ataupun masa yang akan datang.
9.      Adalah keberuntungan kami yang luar biasa karena anda telah bersedia datang untuk mengunjungi kami. Maka tidak wajar jika anda datang dan pergi begitu saja tanpa memberikan sesuatu yang berharga kepada kami.
10.  Memang benar kami sudah mendengar apa yang dianggap sebagai hal yang baik dan apa yang dianggap sebagai hal yang buruk. Akan tetapi kami merasa tidak puas dan kami ingin mendengarkan lebih lanjut lagi.
11.  Sekarang ini, rshi Suta yang suci, kami hanya punya satu hal yang kami ingin tahu. Jika anda berkenan memberkati kami, mohon jelaskanlah kepada kami, meskipun hal itu sifatnya sangat rahasia.
12.  Pada perkembangan jaman kali, manusia telah kesulitan untuk mendapatkan pahala. Mereka senantiasa melakukan perbuatan jahat dalam hidupnya. Mereka telah memalingkan wajah mereka pada kejahatan.
13.  Mereka senang menfitnah sesamanya. Mereka mendapatkan kekayaan dengan jalan yang tidak benar. Perhatian para lelaki kini tertuju pada istri orang lain, Menyakiti atau melukai hati orang lain adalah menjadi tujuan utama mereka.
14.  Mereka menganggap tubuh phisik mereka sebagai jiwa atau roh mereka. Karena terbutakan oleh pengaruh jaman ini mereka menjadi atheis, mereka membenci orang tua, istri-istrinya menjadi sang dewi bagi mereka karena mereka telah diperbudak oleh nafsu.
15.  Para Brahmana berada dalam jurang keangkuhan mereka, mereka menjual isi dan ajaran kitab suci utuk kepentingan perut mereka. Mereka mengejar pengetahuan untuk mendapatkan uang. Mereka benar-benar terbutakan oleh egonya sendiri.
16.  Mereka telah melupakan kewajiban kastanya, mereka telah menjadi penipu bagi yang lain, mereka tidak melakukan upacara Sandhya tiga kali sehari, mereka benar-benar telah menyimpang dari kebenaran Veda.
17.  Mereka umumnya bertemperamen kasar. Mereka membesar-besarkan pengetahuan mereka yang seujung kuku, mereka telah meninggalkan ritual yang dianjurkan dalam Veda dan melupakan etika kehidupan.Sebagian ada yang bertani dimana itu bukanlah pekerjaan mereka, dan kekejaman telah menjadi sifat kedua mereka.pikiran-pikiran mereka telah menjadi kotor oleh ide-ide jahat.
18.  Demikian pula para kshatrya, mereka telah melupakan kewajiban mereka yang sebenarnya.mereka bergaul dengan orang jahat, ikut melakukan perbuatan-perbuatan hina, kejahatan dan keserakahan telah menjadi tujuan utama dalam hidup mereka.
19.  Mereka tidak lagi perkasa, tidak berminat lagi untuk melakukan sesuatu untuk keamanan bersama, mereka melarikan diri dari medan perang, mereka melakukan taktik yang hina untuk memenangkan suatu peperangan. Secara mental mereka telah menjadi budak keinginan rendah.
20.  Mereka bahkan menjauhkan diri dari berbagai senjata, tidak lagi berkeinginan untuk melindungi para brahmin dan binatang suci seperti sapi, mereka tidak lagi berpikir bahwa kewajiban mereka adalah untuk melindungi mereka yang meminta perlindungan pada mereka dan yang lebih parah lagi, mereka senantiasa larut dalam kenikmatan seksual bersama para gundiknya.
21.  Kebajikan dari perlindungan kepada yang lemah telah dtinggalkannya. Mereka telah larut dalam kenikmatan seksual, mereka menjadi momok yang menakutkan bagi lingkungannya, dan mereka senantiasa senang melihat kerusuhan dalam masyarakatnya.
22.  Para Vaisya juga telah meninggalkan kewajiban untuk melakukan upacara suci, mereka telah meninggalkan kebajikan-kebajikan ini. Mereka telah menempuh jalan yang tidak benar untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Mereka menjadi terkenal karena praktek penipuan yang mereka lakukan.
23.  Mereka tidak lagi berbhakti pada guru-guru suci, para dewa dan brahmana, intelek mereka telah terdistorsi, dengan kikir mereka tidak lagi memberikan sedekah atau sumbangan pada orang suci atau para brahmana.
24.  Mereka senang berada ditengah para gundiknya, senantiasa berpikir kotor, terbutakan oleh nafsu, mereka telah kehilangan pandangan terangnya. Mereka melupakan berbagai ritual penting yang seharusnya mereka lakukan.
25.  Demikian pula para Sudra, mereka telah melupakan kewajiban utama mereka. Beberapa ada yang menjalani kehidupan seperti seorang brahmana, dengan segala atributnya, dan mereka juga dalam kebutaannya telah melupakan semua tradisinya.
26.  Dalam keinginan mereka yang besar untuk menjalani kehidupan seorang brahmana mereka kadang-kadang melakukan tapabrata . Kelakuannya ini kadang-kadang menyebabkan kematian mereka yang tidak pada waktunya karena tapabrata dan pengucapan mantra yang tidak benar.
27.  Mereka memuja Shalagrama dan benda-benda suci lainnya, mereka juga sengan melakukan upacara Homa, namun dalam pikiran dan tingkah lakuknya mereka sungguh-sungguh bertentangan, mereka juga senang menfitnah para brahmana.
28.  Orang-orang kaya sering terlibat dalam perbuatan hina;orang terpelajar selalu berdebat dan berargumentasi, mereka yang sering memberikan ceramah dan ajaran suci sering tidak melaksanakan apa yang mereka ajarkan.
29.  Orang-orang yang angkuh cenderung meniru gaya hidup seorang brahmana ;mereka yang mau menyumbangkan sedikit kelebihannya dalam hal materi akan menganggap dirinya sebagai seorang majikan bagi mereka yang diberi sumbangan dan memperlakukan mereka sebagai budak atau pelayannya.
30.  Karena tidak pernah melakukan kewajiban yang seharusnya mereka lakukan maka orang-orang bodoh itu sering mencampur adukkan kewajiban mereka antara yang satu dengan yang lainnya.
31.  Orang -orang yang inteleknya telah buta, sering menganggap diri mereka sebagai orang yang berkedudukan tinggi sering melakukan upacara dan tindakan baik yang hanya akan menjadi sebuah kehancuran bagi sistim kasta menurut kitab suci dan kejatuhan masyarakat secara umum.
32.  Para wanita juga sering melakukan kesalahan dan perbuatan tidak benar; mereka ada yang menghina suami mereka, menghina mertua dan sering melakukan perbuatan yang hina.
33.  Mereka senang melakukan tindakan tindakan yang memberi rangsangan seksual, larut dalam kesenangan seksual, perbuatan mereka buruk, mencari kenikmatan bersama lelaki lain, dan meninggalkan suami mereka sendiri.
34.  Sedangkan mengenai seorang anak, mereka cenderung menjadi jahat, mereka mempelajari pengetahuan yang jahat dan sering mempraktekkan pengetahuan buruk itu.
35.  Tuan Suta, bagaimana mereka itu bisa meninggalkan kewajiban mereka dan mencapai pembebasan didalam hidup dan setelah kehidupan nanti?
36.  Pikiran kami masih teragitasi. Sebenarnya tidak ada kebajikan yang lebih berharga daripada membantu orang lain.
37.  Karena anda adalah sumber darisegala pengetahuan, maka mohon beritahukanlah hamba obat yang termudah untuk membersihkan dosa-dosa mereka yang berbuat jahat.
Vyasa berkata  :
38.Mendengar kata-kata para rshi tadi, maka Suta mulai bermeditasi pada Shiva da berkata .
 
            25.Pancananam : Dalam mitologi Hindu dewa Shiva digambarkan memiliki lima wajah.Para guru aliran Phasupata mengembangkan doktrin khusus yaitu Panca -Brahma dimana mereka menggambarkan bahwa lima wajah Shiva itu melambangkan lima elemen Dinyatakan bahwa Shiva memiliki 25 tatva yang diwakili oleh lima wajahNya itu sebagai berikut  :
No.wajah               Murti      Jnanendrya           Karmendrya          Tanmatra      Bhuta
1.Isana                 Ksetrajna   Sravana         Vak / Sabda           Akasa           purusa  
2.Tat-purusa         Prakirti      Tvaca                    Pani                Sparsa                 Vayu
3.Aghora/Agni     Buddhi      Caksu                   Pada                    Rupa                Agni
4.Vamadewa          Ahamkara    Jihva                   Payu               Rasa               Jala
5.Sadyojata          Manasttawa  Ghrana               Upastha         Gandha           Prithvi
                Demikianlah seluruh skema penciptaan digambarkan oleh lima wajah beliau (Pancha-Brahma).Patung Shiva yang maha besar yang terdapat dalam Goa gajah yang juga dikenal sebagai Mahesamurti dimana dari depan yang tampak hanyalah tiga wajah saja, namun yang keempat tersembunyi di belakang sedangkan yang kelima ada diatas dianggap sebagai simbol Akasa atau langit.
                26.Vyasa  : Gelar ini ditujukan pada Vedavyasa sebagai penyusun Veda Mahabrata, penemu filsafat Vedanta, dan juga penyusun Semua purana.Vyasa juga dikenal sebagai Krsna Dvaipayana.Dari warna kulitnya beliau mendapatkan nama Krsna sedangkan Dvaipayana karena di pulau itulah beliau dilahirkan.
                27.Prayaga adalah tempat suci yang sangat dihormati yang terdapat di pertemuan antara dua sungai suci yaitu Gangga dan Yamuna di hutan Naimisa. Tempat ini terdapat dipinggir utara sungai Gangga.Nama ‘Prayaga’diberikan oleh Hwen Thsang pada abad ke tujuh dan dianggap berumur sama dengan masa pemerintahan raja Asoka yang membuat pilar disana sekitar 235 sebelum masehi.Raja Gupta menganggap pertemuan dua sungai suci ini sebagai simbol hidup dari Madhyadesa.
                28.Brahmaloka adalah istilah dari kahyangan tempat dewa Brahma.
                29. Romaharsana atau Lomaharsana adalah salah satu dari lima murid (Yang empat lagi adalah Paila, Vaisampayana, Jaimini, dan Sumantu) Vyasa yang padanya  beliau mengajarkan isi seluruh kitab Purana yang beliau kumpulkan dari berbagai kitab-kitab kuno.         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar