Selasa, 05 Juli 2011

BAB VIII (Pengampunan Shiva kepada Brahma)


Nandikeswara berkata  :
1.      Untuk menundukkan keangkuhan dewa Brahma maka dewa Shiva kemudian menciptakan sebuah mahluk yang amat dahsyat yang dinamakan Bhairava yang beliau ciptakan dari tengan kedua alisNya.
2.      Sang Bhairava kemudian berlutut kepada Tuannya dan berkata,” Apa yang harus hamba lakukan? Mohon berikanlah petunjuk secepatnya.”
3.      “Ananda terkasih, ini adalah Brahma, dewa pertama yang ada dialam semesta ini. Lakukanlah puja dan pelayanan kepadanya dengan pedangmu yang tajam dan cepat secepat kilat”
4.      Setelah mendapat titah itu, maka sang Bhairava segera memegang kepala Brahma yang kelima dan memotong kepala itu dengan pedangnya yang tajam, kepala inilah yang telah mengucapkan kebohongan sehingga Vishnu terpaksa harus berlutut kepadanya.
5.      Maka ayah anda, dewa Brahma, gemetaran bagaikan pohon yang terhempas dari topan badai, seluruh perhiasannya terurai jatuh ketanah, pakaiannya kusut hampir terlepas, kalung bunga yang dipakainya terputus dan jatuh ditanah, kain atasnya pun tak ketinggalan jatuh hingga akhirnya beliau berlutut pada Bhairava.
6.      Sementara itu, Acyuta (Vishnu) sudah tidak tahan lagi untuk menyelamatkan Brahma, beliau berlinang air mata, bagaimanapun juga Brahma adalah lahir dari beliau juga, maka beliau kemudian bersujud pada Shiva dan dengan tangan tercakup dan penuh hormat beliau berkata.
Acyuta (Vishnu) berkata  :
7.      Tuan, dahulu kala Anda sendiri yag telah memberinya lima kepala sebagai simbol khusus untuknya karena itu maafkanlah semua kesalahannya. Mohon selamatkanlah dia.
8.      Atas permintaan Vishnu maka Shiva tidak berdaya dan dan dihadapan para dewa yang lain, beliau memerintahkan Bhairava untuk menghentikan hukumannya pada Brahma.
9.      Selanjutnya sang dewa kemudian memandangi Brahma yang menunduk dan berkata ” Brahma, untuk mendapatkan penghormatan dari orang lain, kau tega menempuh jalan yang tidak benar’
10.  Maka mulai sekarang, kau tidak layak untuk mendapatkan penghormatan, kau juga tidak akan dipuja, tidak akan ada kuil untukmu atau upacara persembahan untukmu
11.  satu bagian dengan sloka 10
Brahma berkata  :
            “Tuan bergembiralah, yang maha pemurah, hamba menganggap kepala hamba yang terpotong ini sebagai berkah dan anugrah dari anda. sujud hamba untuk anda sebagai penguasa, kerabat sejati, dan asal dari seluruh isi alam semesta ini, yang senantiasa mengampuni semua kesalahan dan dosa mereka yang menyesali perbuatan jahatnya.”

Ishvara berkata  :
12.  Anakku, seluruh semesta akan hancur jika penghuninya tidak takut lagi pada penguasanya dan sekaligus moyang mereka. Dan lagi kau telah menanggung beban untuk mengatur seluruh penciptaan alam semesta. Kau telah melakukan kewajibanmu dengan baik.
13.  Aku akan memberimu sebuah anugrah yang amat sulit untuk diperoleh siapapun. Dalam setiap upacara kurban dan persembahan kau akan senantiasa menjadi dewa utama. Meskipun sebuah upacara telah lengkap dengan segala persembahan dan prasarananya, namun akan sia-sia jika upacara itu belum mendapatkan ijinmu. selanjutnya dewa Shiva kemudian menoleh pada bunga Ketaki dan berkata.
14.  satu bagian dengan sloka 13
15.  “Kau bunga Ketaki, kau sungguh curang dan licik. Pergilah dari sini. Mulai sekarang aku tidak ingin lagi melibatkanmu dalam setiap upacara suci yang dilakukan untuk memujaku.
16.  Setelah mendengar Sihva berkata demikian maka para dewa yang lain juga menolak kehadiran bunga ini dalam upacara persembahan untuk mereka.
Bunga Ketaki berkata :
17.  “Sujud hamba pada anda, Tuan, perintah anda itu sama saja dengan membuat kelahiran hamba ini sia-sia adanya. Mohon anda berkenan menjadikan hidup hamba lebih berguna dan mohon anda berkenan mengampuni semua dosa-dosa yang hamba lakukan.”
18.  Hamba telah banyak mendengar bahkan hanya dengan menyebut nama anda saja sudah cukup untuk menghapuskan semua dosa yang dilakukan oleh seseorang. Sekarang ini hamba bahkan telah bertemu dengan anda, lalu bagaimana dosa sekecil itu bisa menodai hamba yang telah mendapatkan dharsan anda?
19.  Kecerdikan bunga Ketaki ini telah membuat shiva tersentuh dan dihadapan sidang para dewa itu Shiva berkata,” Memang tidak seharusnya aku memberatkanmu dengan hukuman seperti itu. Akan tetapi kata-kataku adalah sebuah kebenaran dan kenyataan yang harus kau terima. Untuk meringankan bebanmu, maka mulai sekarang seluruh pasukan dan pelayanku akan memakai bunga Ketaki sebagai perhiasan dan untuk patung ku maka kau juga harus dipasang disana. Dengan itu maka kehidupanmu akan menjadi lebih berarti” demikianlah sang dewa kemudian memberkati ketiganya - yaitu Brahma, Vishnu, dan bunga Ketaki Beliau sungguh menampakkan sifat maha pengampun yang amat agung dan bersinar cemerlang dengan segala keilahian - Nya.
20.  satu bagian dengan sloka 19
21.  satu bagian dengan sloka 19
            43. Brahma dengan lima kepala beliau : dikatakan bahwa ketika kepala beliau yang keempat tidak berfungsi karena gerakan nya yang berlebihan, maka dari hasil tapanya keluarlah sebuah kepala lagi dengan jalinan rambut yang menyembul keatas kemudian ada jenggot yang panjang. Namun selanjutnya kepala itu kemudian dipotong karena kesalahan yang dilakukan oleh Brahma, dan berkembanglah teori baru yang menyatakan bahwa yang memotong kepala Brahma adalah Rudra. Ini dikarenakan kepala yang kelima itu melambangkan simbol akasa yang merupaka simbol dari Brahman yang tidak termanifestasikan. Maka demikianlah selanjutnya Brahma hanya memiliki empat kepala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar