Selasa, 19 Juli 2011

BAB XVI (Berbagai cara untuk memuja patung dewa dan hasilnya)


Para rshi bertanya :
1.      Tuan yang bijaksana, mohon jelaskan tentang aturan memuja patung dewa yang mana dengan melakukannya maka seseorang akan mendapatkan segala keinginannya.

Rshi Suta berkata:
2.      Anda sekalian telah menanyakan sebuah pertanyaan yang sangat bagus. Hal itu akan selalu memberikan kesejahteraan. Ini akan menanggulangi segala penderitaan seketika itu juga. Aku akan menceritakannya pada kalian. Dengarkanlah.
3.      Hal ini menghalau kematian yang tidak pada waktunya dan kematian karena hal-hal bodoh. Bahkan kematian yang sudah ditentukan akan dicegah olehnya. Para brahmana sekalian, pengetahuan ini memberikan keharmonisan rumah tangga, anak, kekayaan dan sebagainya. Pemujaan terhadap patung yang terbuat dari  tanah akan berkhasiat untuk pencapaian segala keinginan di dunia ini. Dari melakukan hal ini maka seorang pemuja akan mendapatkan segala keperluan seperti makanan dan kepentingan yang lainnya.
4.      satu bagian dengan sloka 3
5.      Baik laki maupun perempuan bisa melakukan hal ini. Tanah yang akan dipakai untuk membuat patung ini hendaknya diambil dari sungai, danau atau dekat sumber air yang suci.
6.      Tanah itu hendaknya di basuh dengan baik, dan dilumuri dengan bubuk yang harum dan susu. Patung ini hendaknya dibuat dengan tangan pada sebuah tempat yang sedikit diatas tanah.
7.      Seluruh tubuh sang dewa hendaknya dibuat sedemikian rupa beserta dengan senjata dari dewa yang bersangkutan. Patung itu hendaknya didudukkan dalam pose Padmasana (pose teratai) dan dipuja dengan segala ritual yang seharusnya.
8.      Lima dewa yaitu Ganesa, Surya, Vishnu, Parvati dan Shiva harus dipuja dalam patung mereka masing-masing. Akan tetapi seorang brhmana harus memuja patung linggam Shiva.
9.      Untuk mendapatkan pahala yang penuh dari sebuah pemujaan, maka hendaknya dilakukan enam belas rupa pemujaan. Memercikkan air suci pada patung dewa hendaknya dilakukan dengan bunga. Dan menuangkan air suci harus diikuti dengan mantra suci.   
10.  Sesajen yang dipersembahkan, hendaknya terdiri dari jenis Sali. Dalam pemujaan yang dilakukan dalam rumah, digunakan 12 Kudava (sebuah ukuran) nasi. Dalam pemujaan pada sebuah kuil maka digunakan ukuran satu Prashta. Dalam pemujaan di kuil keramat maka digunakan tiga Prashta nasi. Sedangkan dalam pemujaan pada patung dewa yang dibuat sendiri, maka digunakan lima Prashta nasi. Dengan melakukan persyaratan itu maka akan memberikan pahala yang sempurna. Akan tetapi dengan menggunakan dua atau tiga kali dari persyaratan dimaksud maka akan memberikan pahala yang besar.
11.  satu bagian dengan sloka 10
12.  Dengan melakukan pemujaan ini seribu kali, maka seorang brahmana akan mencapai Satyaloka. Sebuah baskom atau tempayan yang terbuat dari kayu atau besi lebarnya dua belas angula, 24 angula panjangnya, dan enam belas angula tingginya disebut sebagai Siva. Seperdelapan dari ukuran itu disebut sebagai satu Prastha dan itu sama dengan empat Kudava. Jika sepuluh, seratus atau seribu Prashta air, dupa, dan sebagainya digunakan dalam sebuah kuil yang dibangun manusia maka untuk memuja patung yang dibuatnya atau memuja orang suci, disebut sebagai Mahapuja.
13.  satu bagian dengan sloka 12
14.  satu bagian dengan sloka 12
15.  satu bagian dengan sloka 12
16.  Upacara permandian suci akan menyucikan jiwa, sedangkan memakai pasta yang berbau harum akan memberikan kebajikan. Makanan yang dipakai untuk persembahan merupakan berkah untuk umur panjang dan kesejahteraan sedangkan dupa merupakan berkah dalam kekayaan.
17.  Menyalakan lampu dikuil atau dekat patung dewa akan memberikan pahala berupa pngetahuan dan mempersembahkan daun sirih akan berguna untuk mendapatkan kenikmatan duniawi. Oleh karena itulah enam benda persembahan ini selalu disertakan.
18.  Sikap sujud pada dewa dan mengulang-ulang mantra suci beliauakan memberikan pemenuhan segala keinginan. Semua ini harus dilakukan pada akhir upacara oleh orang yang mencari kebahagiaan duniawi maupun kebahagiaan rohani.
19.  Pada mulanya, semua bahan itu hendaknya dibayangkan dalam batin lalu satu persatu itu digunakan dalam setiap ritual. Dengan emmuja para dewa maka seorang penyembah akan mendapatkan tempat diberbagai alam nantinya.
20.  Di alam semesta yang jujmlahny tidak terbatas ini ada berbagai jenis kenikmatan. Para brahmana sekalian aku akan menceritakan tentang berbagai jenis pemujaan maka dengarkanlah.
21.  Dengan memuja Ganesha seseorang akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Hari yang khusus dipakai untuk memuja Ganesha adalah hari jumat, pada hari keempat ada bulan Sravana dan Bhadrapada, pada saat bintang Satabhisak berada dibulan Dhanu. Beliau hendaknya dipuja pada hari-hari ini.
22.  satu bagian dengan sloka 21
23.  Sebagai hasil dari keyakinan pada para dewadan api suci maka berbagai pemenuhan keinginan akan tercapai. Segala dosa akan terhapuskan dan rintangan akan dibasmi.
24.  Puja kepada dewa Shiva dan dewa yang lainnya pada setiap hari dalam satu minngu sangat berguna untuk membersihkan Jiva. Sedangkan mengenai ritual Kamya, maka upelaksanannya didasarkan pada Tithi atau bintang dan sebagainya, selain pada Tithi juga didasarkan pada formasi bintang dan posisi planet menurut ilmu perbintangan.
25.  Hari-hari dalam mingguan ini adalah dasar dari pemujaan kepada Brahma dan yang lainnya. Tidak ada kekurangan atau kelebihan dari hari-hari ini dalam hubungannya dengan Tithi, bintang dan sebagainya. Satu hari dihitung dari matahari terbithingga terbit keesokan harinya.
26.  Pemujaan berkenaan pada para dewa pada Tithi tertentu dan sebagainya akan menghasilkan pemenuhan keinginan para pemuja. Mengenai ritual untuk para leluhur, pelaksanaannya hendaknya dilakukan pada malam hari. Sedangkan untuk pemujaan kepada para dewa hendaknya dilakukan pada pagi hingga siang hari. Jika Tithi berlangsung hingga siang hari, sehingga bagian upacara berlangsung hingga malam hari maka saat seperti itu dugunakan untuk melakukan puja pada para dewa. Para penyembah hendaknya memperhatikan hal ini baru kemudian melanjutkan dengan puja.
27.  satu bagian dengan sloka 26
28.  satu bagian dengan sloka 26
29.  Kata puja berasal dari kata ‘puh’ berarti pencapaian buah perbuatan yang berupa kesenangan’. Dengan ritual seseorang bisa mendapatkan pemenuhan. Dan ‘Jayate’ yang berarti ‘baru dilahirkan’, ide-ide cemerlang, pengetahuan dan sebagainya. Kata puja juga diartikan seperti ini baik dalam masyarakat dan kitab suci.
30.  satu bagian dengan sloka 29
31.  Puja setiap hari dan pada hari-hari tertentu akan menghasilkan pahala seiring dengan berjalannya sang waktu, akan tetapi ritual Kamya, akan memberikan pahala saat itu juga. Sedangkan ritual khusus yang dilakukan pada bulan-bulan tertentu, minggu tertentu, tahunan atau pada saat-saat tertentu. Dalam ritual Kamya, seseorang mendapatkan pahala setelah dosa-dosanya dihapuskan terlebih dahulu. Mahaganapati puja dilaksanakan pada hari Caturthi pada perioda bulan mati.
32.  satu bagian dengan sloka 31
33.  Ritual ini menghapuskan dosa yang dilakukan selama dua minggu dan menghasilkan kebahagiaan selama dua minggu penuh. Puja dilakukan pada Caturthi di bulan Chaitra menghasilkan pahala selama sebulan.
34.  Puja yang dilakukan pada bulan Simha dan Bhadrapada memberi kebahagiaan selama satu tahun. Puja pada Surya harus dilakukan pada hari minggu atau Saptami (hari ketujuh) atau pada saat bintang Hasta bersinar di bulan Sravana atau pada Saptami pada bulan Sravana pada perioda bulan mati. Puja Vishnu berpahala pemenuhan keinginan dan kekayaan jika dilakukan pada hari rabu, Dwadasi, atau saat bintang Sravana berada pada bulan Jyestha dan Bhadrapada. Puja yang sama pada bulan Sravana menghasilkan pemenuhan semua keinginan dan kesehatan yang baik.
35.  satu bagian dengan sloka 34
36.  satu bagian dengan sloka 34
37.  Menyenangkan dewa Vishnu pada hari Dvadasi akan memberikan pahala yang sama seperti yang didapatkan dengan mempersembahkan duabelas benda berharga dan melakukan upacara cadangan.
38.  Penyembah hendaknya memuja dua belas brahmana pada Dwadasi dan menganggap mereka sebagai perwujudan dari duabelas gelar Vishnu dan melakukan enam belas pelayanan pada mereka. Setelah itu ia berkewajiban untuk melakukan puja pada para dewa.
39.  Dua belas brahmana tadi dipuja sedemikian rupa setelah memberikan duabelas gelar yangditetapkan untuk mereka. Ritual ini berguna untuk menyenangkan dewa itu.
40.  Orang yang mengejar kesejahteraan harus memuja Parvati yang menganugrahkan segala jenis kesenangan duniawi pada hari senin. Navami pada saat bintang Marghasira berada pada bintang Kartaka.
41.  Navami dalam periode Shuklapaksha dalam bulan Asvayuj memberikan segala pahala. Puja pada Shiva hendaknya dilakukan pada hari minggu, Caturdashi pada periode bulan mati. Saat bulan Magha dan binatang Ardra dan pada hari Mahardra. Ini akan memberikan pahala pemenuhan segala keinginan.
42.  satu bagian dengan sloka 41
43.  Puja ini memberikan umur panjang mencegah kematian yang tidak pada waktunya dan pencapaian segala keinginan. Puja pada berbagai aspek manifestasi Shiva dengan enambelas pelayanan dan Homa pada hari Mahardra dibulan Jyestha atau hari Caturdashi dan hari Ardra pada bulan Margasira adalah sama dengan memuja Shiva secara langsung dan memberikan pahala berupa kenikmatan duniawi dan pembebasan. Puja pada dewa penguasa dihari pertama dalam setiap minggu secara khusus dianjurkan.
44.  satu bagian dengan sloka 43
45.  satu bagian dengan sloka 43
46.  Jika bulan Kartika telah tiba, orang bijak akan melakukan puja pada para dewa, memberikan sumbangan, melakukan puasa, Homa, japa, pengendalian diri dan melakukan enam belas pelayanan. Patung dewa hendaknya dipuja dengan berbagai mantra. Para brhamana harus dijamu dengan makanan. Maka seorang penyembah yang melakukan hal ini akan terbebas dari keinginan dan kesedihan.
47.  satu bagian dengan sloka 46   
48.  Puja pada para dewa yang dilakukan pada bulan Kartika menghasilkan segala kenikmatan duniawi dan menghalau penyakit dan menghancurkan pengaruh kekuatan hitam dan pengaruh buruk planet-planet.
49.  Puja pada Surya pada hari minggu dibulan Kartika yang disertai denan sumbangan bijih palawija dan pakaian akan menghalau segala jenis penyakit.
50.  Dengan memberikan sumbangan Haritaki, cabai, kain, susu dan sebagainya dan dengan memuja Brahman maka pemenuhan segala kebutuhan akan didapatkan.
51.  Dengan memberikan sumbangan lampu dan benih tanaman sejenis cabai, aka penyakit epilepsi akan tersembuhkan. Puja pada Shiva pada hari minggu pada bulan Kartika akan menghalau kemiskinan dan meningkatkan kekayaan. Puja pada Skanda pada hari selasa pada bulan Kartika dan memberi sumbangan berupa rumah dan ladag serta peralatan rumahtangga dan sebagainya maka penyembah akan mendapatkan kemewahan dengan segera.
52.  satu bagian dengan sloka 51
53.  satu bagian dengan sloka 51
54.  Puja pada Vishnu pada hari Rabu dibulan Kartika, dengan memberi hadiah berupa nasi matang dengan mentegaakan meningkatkan keturunan dan keselarasan hubungan keluarga.
55.  Puja pada Brahma pada hari Kamis dibulan Kartika dan memberikan sumbangan berupa madu, emas dan mentega akan menigkatkan pemenuhan keperluan duniawi.
56.  Puja pada Ganesha yang berkepala gajah (80)  bersama pemberian sumbangan berupa bunga yang harum akan meningkatkan pemenuhan keperluan duniawi.
57.  Seorang wanita yang mandul bisa mendapatkan keturunan bila ia memberikan sumbangan berupa emas perak dan sebagainya. Puja pada para empat penjuru, para ular, penjaga mata air, rudra yang bermata tiga (81) dan Vishnu yang merupakan penghalau segala dosa akan memberikan pahala berupa pengetahuan yang sempurna. Puja pada Brahman dan Dhanvantari (82) dan Ashvini kembar (83) akan menghalau segala penyakit dan mencegah kematian yang tidak pada waktunya dan menembuhkan penyakit seketika itu juga.
58.  satu bagian dengan sloka 57
59.  satu bagian dengan sloka 57
60.  Sumbangan berupa garam, besi, minyak, biji-bijian, Trikatuka, buah, wewangian, air minum dan sebagainya yang berwujud cair harus berukuran satu Prashtha dan yang padat harus berukuran seberat satu pala akan memungkinkan penyembah untuk mencapai pembebasan. Puja pada Shiva dipagi hari saat fajar pada bulan Dhanu memungkinkan seseorang mendapatkan segalanya perlahan-lahan. Persembahan benda-benda yang bisa dimakan hendanya terdiri dari nasi yang dimasak dalam mentega dan varietas Sali yang dimasak hingga matang.
61.  satu bagian dengan sloka 60
62.  satu bagian dengan sloka 60
63.  Persembahan yang terdiri nasi yang dimasak hendaknya dilakukan pada bulan Dhanu. Orang yang memberikan sumbangan berupa nasi dan makanan pada bulan Marghasira akan mendapatkan apa yang diinginkannya.
64.  Pemberi makanan yang dimasak pada bulan Margasira akan mendapatkan penghapusan segala dosa, pencapaian keinginan, kesehatan yang baik, kebajikan, pemahaman akan pesan Veda yang baik, kehidupan yang baik, kebahagiaan dibumi, dan akhirat, persatuan yang abadi dengan Tuhan dan kesadaran yang sempurna dari pengetahuan Vedanta.
65.  satu bagian dengan sloka 64
66.  Orang yang menginginkan kenikmatan duniawi hendaknya memuja para dewa dipagi hari selama bulan Margasira atau setidaknya selama tiga hari penuh. Tidak seorangpun yang boleh tidak melakukan ritual pada bulan Dhanu.
67.  Ritual pada Dhanurmasa (periode bulan Dhanu) dilakukan pada pagi hari hingga Sangava (3 muhurta = 3 x 48 menit dari sejak matahari terbit). Seorang brahmana harus melakukan puasa pada periode bulan Dhanu dan mengendalikan inderanya- inderanya. Ia harus melakukan japa hingga siang hari. Hingga tiba waktu untuk tidur ia harus terus mengulang-ngulang mantra lima suku kata dan mantra lainnya. Setelah mencapai pengetahuan yang sempurna maka ia akan mencapai pembebasan setelah meninggal nanti. Baik laki maupun perempuan harus megucapkan mantra lima suku kata ini sebanyak-banyak dan membersihkan diri tiga kali sehari. Mereka akan mencapai pengetahuan yang sempurna. Mereka akan mendapatkan penghapusan dosa-dosa dengan mengucapkan mantra yang mereka sukai.
68.  satu bagian dengan sloka 67
69.  satu bagian dengan sloka 67
70.  satu bagian dengan sloka 67
71.  Khusus pada bulan Dhanu, hendaknya dibuat sebuah persembahan yang besar berupa makanan. Keseluruhan prasarana untuk persembahan besar itu adalah :           Nasi dari bahan Sali seberat satu Bhara, Lada seberat satu Prashtha, bahan-bahan yang bisa dihitung harus selalu berjumlah duabelas, madu dan mentega seberat satu Kudava, gram hijau seberat satu drona, dua belas jenis makanan sampingan, kue yang dimasak mentega, manisan yang dibuat dari beras salika, susu dan olahannya masing-masing duabelas Prashtha, kelapa duabelas buah, duabelas buah sirih, tigapuluh dua daun cengkeh, bubuk champor, lima bungan Sugandika (84) dan daun sirih.
72.  satu bagian dengan sloka 71
73.  satu bagian dengan sloka 71
74.  satu bagian denagn sloka 71
75.  satu bagian dengan sloka 71
76.  Perembahan yang besar ini ditujukan pada para dewa harus dibagikan pada para penyembah sesuai dengan kasta mereka.
77.  Penyembah yang membuat persembahan berupa nasi akan menjadi seorang raja di dunia ini. Namun orang yang melakukan persembahan besar ini akan mencapai surga.
78.  Para brahmana sekalian, dengan mempersembahkan puja seperti ini seribu kali akan membuat seseorang bisa mencapai Satyaloka dan tinggal selamanya disana.
79.  Dengan mempersembahkan persembahan seperti ini 20000 kali maka ia akan mencapai alam yang lebih tinggi dan tidak akan dilahirkan kembali.
80.  26.000 persembahan besar termasuk persembahan seumur hidup dan berhasil melakukan ini sama dengan telah mendapatkan keberhasilan yang besar. Ia yang berhasil melakukan hal ini tidak akan terlahirkan kembali.
81.  satu bagian dengan sloka 80
82.  Pada bulan Kartika, pada hari yang bertuah maka persembahan seumur hidup ini harus dilakukan. Ritual ini harus dilakukan pada saat senja hari, pada hari kelahiran, bulan purnama, kelahiran berdasarkan bintang natal bertemu dengan planet-planet, maka ritual ini harus dilakukan.
83.  satu bagian dengan sloka 82
84.  Meskipun pertemuannya hanya sebagian, ritual ini tetap harus dilakukan karena pahala yang besar didapatkan dengan melakukan persembahan ini.
85.  Shiva selalu berkenan pada para penyembah yang mengabdikan diri secara todal pada Nya. Beliau senantiasa memberikan pembebasan pada mereka yang pasrah. Oleh karena itulah, penyerahan diri secara total hendaknya ditujukan hanya pada Shiva.
86.  Shiva merupakan perlambang kelahiran karena beliau memiliki dua wujud yaitu linggam (penis) dan Yoni (vagina). Oleh karena itulah untuk menghindari kelahiran orang melakukan Janmapuja hanya pada Shiva.
87.  Seluruh semesta ini terdiri dari pergerakan dan tanpa pergerakan yang merupakan sifat asli dari Bindu dan Nada. Bindu adalah Shakti dan Shiva adalah Nada. Oleh karenanya, alam semesta ini dipenuhi dengan Shiva dan Shakti.
88.  Bindu (85) adalah pendukung Nada. Oleh karena itulah, alam semesta harus mencukung Bindu. Baik Bindu maupun Nada keduanya bersatu mendukung alam semesta.
89.  Persatuan Bindu dan Nada disebut sebagai Salikarana dan alam semesta ini adalah lahir dari proses Salikarana itu.
90.  Simbol linggam adalah persatuan Bindu dan Nada yang merupakan asal mula alam semesta. Bindu adalah sang dewi dan Nada adalah Shiva dan jika digabungkan maka ini akan membentuk Shivalinggam.
91.  Maka untuk menghindari kelahiran berulang-ulang, para penyembah hendaknya memuja wujud lingam ini. Devi dalam wujud Bindu adalah Ibu dan Shiva dalam wujud Nada adalah ayah.
92.  Dikatakan bahwa kebahagiaan yang terbesar didapatkan dari memuja orang tua. Maka penyembah hendaknya memuja patung linggam ini untuk mendapatkan kebahagiaan yang tertinggi.
93.  Sang dewi adalah ibu dari alam semesta dan Shiva adalah sang ayah. Mereka akan senantiasa bersimpati pada mereka yang melayani dan menyerahkan diri pada ayah dan Ibu alam semesta.
94.  Yang utama diantara para rshi, para orang tua biasanya selalu memberikan harta warisannya pada anak-anaknya yang telah memberikan pelayanan yang tulus pada mereka. Maka pujalah patung linggam seperti memuja ayah dan Ibu sendiri untuk mendapatkan kebahagiaan yang tertinggi. Bharga adalah Purusa (mahluk agung) dan Bharga juga adalah Prakriti (sifat kosmik)
95.  satu bagian dengan sloka 94
96.  Purusa adalah konsepsi yang tersembunyi secara laten dalam diri seseorang dan Prakriti adalah manifestasi dari konsepsi yang tersembunyi itu.
97.  Karena beliau adalah ayah dari semuanya, maka ia memiliki konsep Primordial. Persatuan antara Purusa dan Prakriti adalah kelahiran yang pertama.
98.  Manifestasinya dalam Prakriti disebut sebagai kelahiran yang kedua. Semua ciptaanmeskipun yang langsung mati begitu lahir berasal dari Purusa.
99.  Sudah tentu kelahiran itu dipengaruhi oleh Maya yang merupakan sumber Khayal. Kata ‘Jiva’(roh individu) berarti sesuatu yang mengalami penurunan atau pengurangan kualitas sejak lahir.
100.          Makna yang lain untuk Jiva adalah sesuatu yang sejak lahir telah ditutupi dengan kekuatan lain. Oleh karena itulah, para penyembah harus memuja patung linggam untuk mengungkap kembali tabir yang menutupinya.
101.          Kata Bhaga berarti sifat yang Primodial yang karena selalu meningkat an berkembang. Sabdamatra dan sebagainya diliputi dalam Prakriti, selalu terikat pada organ Indera, sedangkan kata Bhoga berarti sesuatu yang memberikan Bhaga. Asal dari Bhaga ini tentu saja adalah Prakriti dan Bhagava adalah Tuhan Shiva sendiri.
102.          satu bagian dengan sloka 101
103.          Beliau sendiri yang merupakan penganugrah kepuasan (Bhaga) bukab pribadi atau dewa lain. Beliau adalah penguasa Bhaga yang kemudian digelari Bharga oleh para bijak.
104.          Lingga bersatu dengan Yoni dan Yoni bersatu dalam linga. Maka untuk mendapatkan kenikmatan duniawi dan alam berikutnya, pujalah patung linggam ini. Beliau adalah mentari yang memberi kelahiran dan menyangga dunia. Ini dibuktikan dengan perpaduan simbol ini dalam setiap keberadaan.
105.          satu bagian dengan sloka 104
106.          Orang-orang hendanya memuja Shiva yang merupakan asal penciptaan dalam wujud linggamnya. Yang membuat Shiva bergelar Linga adalah simbol Shiva linga itu sendiri. Persatuan atau pertemuan dari simbol Shiva dan Shakti disebut sebagai Linga.
107.          satu bagian dengan sloka 106
108.          Sang dewa berkenan pada pemujaan sinbol beliau itu untuk menghancurkan fungsi simbol itu yaitu kelahiran yang berulang-ulang akan berhenti.
109.          Maka para pemuja hendaknya memuja patung linggam dengan melakukan enam belas pelayanan dan Homa untuk mendapatkan pahala dari Prakriti dan Purusa.
110.       Puja itu dilakukan pada hari minggu untuk menghindari proses kelahiran berulang-ulang. Maka para pemuja hendaknya memuja patung linggam itu dengan suku kata mistik ‘Om’
111.       Disarankan untuk melakukan permandian suci pada patung linggam itu dengan Pancagavya. Pancagavya adalah gabungan dari air seni sapi, tahinya, susu, olahan susu dan mentega. Susu dan olahannya bisa digantikan dengan madu dan sari gula. Persembahan berupa beras dimasak dalam air susu sapi harus dibuat dengan iringan mantra suci ‘Om’
112.          satu bagian dengan sloka 111
113.          Suku kata ‘Om’ (A, U, M) adalah Dhanulingga. Svayambhu lingga adalah Nada linga, Yantra (diagram magis) adalah Bindu linga. ‘M’ adalah Pratisthalinga. ‘U’ adalah Caralinga dan ‘A’ adalah linga yang berwujud besar atau Guruvigraha. Orang yang memuja Linga secara teratur sudah dipastikan akan menjadi jiwa yang terbebas.
114.          satu bagian dengan sloka 113
115.          Puja yang tulus dan penuh pengabdian pada Shiva akan membebaskan seseorang dari rantai kelahiran dan kematian, seperti empat pahala itu akan didapatkan dengan memakai kalung Rudraksha yang merupakan benda suci bagi Shiva dan sedikit pahala bisa didapatkan dengan memakai abu suci didahi. Tiga perempat dari pahala itu bisa didapatkan dengan mengucapkan mantra suci beliau maka seseorang akan menjadi pemuja penuh pahala oleh puja yang dilakukannya. Orang yang memuja Shiva lingga dan juga memuja penyembah telah maju akan mencapai pembebasan
116.          satu bagian dengan sloka 115
117.          Para brahmana sekalian, pengabdian yang tulus dan teguh hati hanya bisa didapatkan dalam diri orang yang membaca bab ini dengan penuh perhatian.
80. Gajakamoda adalah dewa Ganesha yang digambarkan dalam wujud gajah. Ada banyak cerita yang berhubungan dengan Ganesha. 
81. Salah satu nama Rudra yang secara bervariasi dinterpretasikan. Nama ini menggambarkan berbagai suku yang ada di semesta ini.
82. Dhanvantari, dikenal sebagai tabib para dewa yang muncul pada saat pemutaran gunung Mandara pada lauatan susu untuk mendapatkan Amrita, dewi ini membawa amrita ditangannya. Beliua diyakini sebagai pengarang Ayur Veda, ilmu medis India.
83. Asvini, adalah dewa Veda, digambarkan sebaga tabib yang mengandarai sebuah kereta emas yang ditarik oleh kuda. Professor Goldstucker berpendapat bahwa Avshini ini menggambarkan dua elemen yang berbeda, yaitu elemen kosmik dan manusia yang digabungkan menjadi satu.
84. Kumpulan lima jenis tanaman yang beraroma yaitu cengkeh, pala, camphor, gaharu, dan kakkola.
85. Bindu adalah sebuah titik yang mewakili anuswara. Ini dihubungkan dengan Shiva dan memiliki arti yang sangat penting.
86.Nada adalah suara nasal yang mewakili semi perputaran dan digunakan sebagai penyingkat kata-kata mistik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar