Sabtu, 23 Juli 2011

BAB XXII (Aturan membagi Naivedya Shiva pada orang lain dan keagungan pohon Bilva)


Para rshi berkata :
1.      Tuan rshi, kami telah mendengarkan tentang persembahan yang bisa dimakan (Naivedya) yang ditujukan kepada Shiva, tidak boleh dimakan oleh orang lain. Mohon ceritakanlah pada kami tentang hal ini juga tentang keagungan pohon Bilva.

Rshi Suta berkata :
2.      Para rshi sekalian, sekarang dengarkanlah dengan penuh perhatian. Dengan senang hati aku akan menceritakan semuanya pada kalian. Kalian yang telah melaksanakan ritual pada Shiva sungguh terberkati.
3.      Penyembah Shiva yang tulus dan suci, dengan penuh pengabdian pada ritual suci hendaknya mendapatkan Naivedya Shiva. Ia harus meninggalkan semua pikiran yng tidak ada gunanya.
4.      Bahkan hanya dengan melihat Naivedya (persembahan) Shiva seseorang akan tersucikan dari dosa. Jika persembahan itu telah dimakan maka ia akan mendapatkan crore pahala dalam waktu sekejap.
5.      Seribu persembahan tidak akan ada gunanya. Jika Naivedya Hsiva telah dimakan maka seseorang akan mencapai tingkat kesatuan pada Shiva.
6.      Jika dalam sebuah keluarga Shiva Naivedya telah biasa diambil dan dibagi-bagi maka keluarga itu akan menjadi suci dan juga membuat orang-orang disekitarnya menjadi suci.
7.      Jika Naivedya Shiva telah dibagikan maka orang harus menerimanya dengan pnuh bhakti dan kerendahan hati. Hendaknya dimakan dengan senantiasa mengucapkan nama dan mengingat Shiva.
8.      Jika seseorang yang diberikan Shiva Naiovedya menolak untuk menerimanya karena ia berpikir bisa mengambilnya  setelah emlakukan kegitan lain, maka ia dinyatakan melakukan dosa.
9.      Setelah mendapatkan inisiasi dalam ajaran Shiva, maka penyembah hendaknya membuat persembahan yang dipersembahkan kepada patung lingga yang terbuat dari perak, emas dan sebagainya atau Linga yang secara mental disthanakan dalam hatinya.
10.  Naivedya yang berasal dari patung linga jenis apa saja hendaknya dianggap sebagai berkah atau anugrah. Orang yang telah mendapatkan inisiasi pada ajaran Shiva hendaknya mengambil persembahan itu sebagai sebuah anugrah.
11.  Sekarang dengarkanlah peraturan bagi orang yang berasal dari aliran atau kepercayaan lain, namun meyakini Shiva, yang hendak menerima persembahan Naivedya Shiva.
12.  Sesuai dengan patung linga yang terdapat dibawah ini yaitu : yang diperoleh dari batu Salagrama, Rasalinga, linga yang terbuat dari batu karang, dari perak, emas, kristal, perhiasan, linga yang didirikan oleh para dewa dan Siddha, linga Kasmir dan Jyotirlinga (153), dengan mendapatkan persembahan (Naivedya) dari linga-linga diatas maka pahalanya sama dengan melakukan ritual Candrayana (154). Bahkan seorang pembunuh seorang brahmana seklaipun jika menerima psersembahan ini akan tersucikan segera dosa-dosanya.
13.  satu bagian dengan sloka 13
14.  satu bagian dengan sloka 13
15.  satu bagian dengan sloka 13
16.  Jika linga itu adalah jenis Banalinga yang terbuat dari bahan metalik, Sidhalinga, dan Svayambhulinga dan dalam linga yang lain dan dalam patung yang lainya, Chanda, yang merupakan salah satu pelayan Shiva tidak termasuk didalmnya. Dimana Chanda tidak diikutkan dalam puja maka para laki-laki boleh menerima persembahan dengan penuh bhakti. Namun dimana saja Chanda diikutkan dalam puja linga maka tidak seorang laki-lakipun yang boleh mengambil makanan persembahan itu.
17.  satu bagian dengan sloka 16
18.  Setelah melakukan upacara permandian suci pada patung linga jika seseorang meminum air yang dipakai untuk memandikan itu tiga kali maka ia akan terbebas saat itu juga dari tiga jenis dosa yang dilakukannya.
19.  Jika sama sekali tidak ada sesuatu yang bisa diambil sebagai persembahan maka air itulah Naivedya Shiva. Segala sesuatu yang tidak berhubungan atau tidak ada kontak dengan linga adalah benda suci dan bisa dipakai untuk prasadam (makanan persembahan). Jika sebuah persembahan telah mengalami kontak atau hubungan dengan Salagrama Sila, maka persembahan itu adalah suci dan bisa diambil sebagai prasadam meskipun dalam bentuk daun, bunga, buah atau pun air.
20.  satu bagian dengan sloka 19
21.  Para rshi sekalian, demikianlah aku telah menceritakan pada kalian tentaang peraturan persembahan makanan, sekarang dengarkanlah dengan jelas dan penuh bhakti. Aku akan menjelaskan tentang keagungan pohon Bilva.
22.  Pohon Bilva adalah simbol Shiva. Pohon ini dipuja bahkan oleh para dewa. Sungguh sulit untuk memahami keagungannya. Keagungannya hanya biasa dipahami pada batas-batas tertentu.
23.  Dikatakan bahwa tempat suci apapun yang ada didunia ini berasal dari akar pohon Bilva.
24.  Ia yang memuja Mahadewa dalam wujud linga yang berada dibawah akar pohon Bilva akan menjadi jiva yang tersucikan. Tentu saja ia akan mencapai Shiva.
25.  Ia yang menuangkan air pada kepala linga pada akar pohon bilva, dianggap telah melakukan permandian suci di semua tempat suci seluruh dunia. Sungguh ia benar-benar suci.
26.  Melihat air yang membasahi akar dan sekeliling pohon Bilva, maka Shiva akan berkenan pada orang itu.
27.  Orang yang memuja akar pohon Bilva dengan mempersembahkan dupa dan bunga akan mencapai alam Shiva. Kebahagiaannya akan meningkat dan keluarganya akan senantiasa sejahtera dan berkembang.
28.  Ia yang menerangi akar pohon Bilva dengan sebuah lampu dengan penuh bhakti maka ia akan mencapai pengetahuan tentang kebenaran dan akhirnya akan bersatu dengan Shiva.
29.  Ia yang memuja pohon Bilva yang sedang tumbuh berkembang akan menjadi terbebas dari dosa-dosa.
30.  Jika seseorang memberi makan pada seorang penyembah Shiva dibawa hsebuah pohon Bilva, maka ia akan mendapatkan pahala sepuluh juta kali lipat dai pahala memberi makan bukan dibawah pohon Bilva.
31.  Ia yang memberi makan nasi yang dimasak dalam susu dan mentega pada seorang penyembah Shiva dibawah pohon Bilva tidak akan pernah menjadi miskin.
32.  Para brahmana sekalian, demikianlah aku telah menceritakan tentang cara pemujaan kepada patung linga Shiva dengan semua bagian dan sub-bagiannya. Puja ini terdiri dari dua bagian utama yaitu puja yang dilakukan untuk mendapatkan segala keinginan duniawi dan yang ditujukan untuk mencapai pembebasan dengan membuang semua keinginan duniawi tersebut.
33.  Puja pada Yoni menghasilkan pemenuhan segala keinginan duniawi bagi mereka yang mengejar kenikmatan duniawi dan pembebasan pada mereka yang membuang segala keinginan duniawi.
34.  Pada akhir dari upacara maka ia harus mempersembahkan nasi dari beras Sali sebagai persembahan. Dan patung lingga hendaknya ditaruh pada sebuah peti atau tempat khusus terpisah dari rumah.
35.  Ia yang telah melepaskan keduniawian (Nivritta) hendaknya melakukan Karapuja (puja dengan telapak tangan). Ia harus mempersembahkan makanan itu pada dewa yang biasa dipujanya. Linggam dalam bentuk halus ditujukan untuk pada Nivritta ini.
36.  Ia harus mempersembahkan abu suci baik untuk puja maupun sebagai persembahan. Dan pada akhir dari upacara hendaknya ia menaruh linga itu dikepalanya sebagai tanda hormat baru kemudian menaruhnya ditempat yang disediakan untuk patung itu.
151. Astamurti Shiva, lihat catatan 89
152. Daun dan buahnya adalah buah yang suci untuk Shiva.
153. Jyotirlinga itu berjumlah duabelas yaitu Somanatha di Gujarat, Malikarjuna disebuah gununga dekat sungai Krshna, Mahakaleswara di Ujjain, Omkaramandhata di Narmada, Amareswara di Ujjain, Vaidhyanatha di Bengali, Rameswara dipulau Rameswara,  Bhimasankara di distrik Rajamundry, Visveswara di Banares, yang terletak dipinggir sungai Gomati, dan Kedarnath di Himalaya.
154. Candrayana adalah sebuah ritual, sebuah tapa penebusan dosa. Upacara ini didasarkan pada perhitungan bulan mati atau bulan bersinar penuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar