Minggu, 03 Juli 2011

BAB VII SHIVA PURANA


(Gambaran tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan bagi mereka yang ingin mendengarkan isi kitab suci Shiva purana dan juga pemujan yang dilakukan oleh mereka yang bertindak sebagi penutur”)
Saunaka berkata  :
1.      Rshi Suta, yang amat bijaksana, anda adalah yang terbaik diantara para penyembah Shiva dan orang yang paling terberkati. Anda telah menceritakan kisah yang amat berharga ini. Tuan rshi mohon ceritakanlah pada kami apa kiranya yang menjadi aturan bagi mereka yang menjadi peyelenggara dari upacara pembacaan kitab Shiva purana ini.
2.      satu bagian dengan sloka 1
Suta berkata  :
3.      Saunaka, dengarkanlah apa yang menjadi kewajiban para penyelenggara penceritaan kisah Shiva purana ini. Jika kalian anda mendengarkannya dengan penuh bhakti maka hasil yang didapatkan dari mendengarkan kisah ini akan menjadi lebih istimewa. Tidak akan ada halangan dalam mencapai keberhasilan jika ini sudah anda pahami.
4.      Mereka yang belum mendapatkan inisiasi dari seorang guru tidak diperkenankan untuk mendengarkan kisah ini. Oleh karena itulah mereka yang ingin mendengarkan kisah ini hendaknya mendapatkan inisiasi terlebih dahulu.
5.      Orang yang menyelenggarakan upacara penceritaaan ini hendaknya makan satu kali sehari yaitu pada saat pembacaan selesai. Selama hari yang telah ditentukan ia tidak boleh melakukan hubungan intim (brahmacarya). Ia hanya boleh tidur diatas tanah dan makan dengan tempat makanan yang dibuat dari daun.
6.      Orang yang memiliki kekuatan yang lebih untuk melakukan puasa hendaknya berpuasa hingga upacara pembacaan diakhiri dan ia harus mendengarkan kisah Shiva purana dengan penuh bhakti.
7.      Ia hanya boleh meminum susu atau mentega selama pembacaan itu berlangsung.Ia juga diperkenankan memakan buah-buahan, jika tidak kuat melakukan puasa penuh.
8.      Ia juga boleh memakan Havisyana (nasi yang dimasak bersama mentega) satu kali sehari dan tetap mempertahankan kemampuannya untuk mendengarkan kisah itu hingga selesai. Diet atau puasa yang dilakukan pada saat itu menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing dan senantiasa dipertahankan selama penceritaan berlangsung.
9.      Jika seseorang tidak sanggup melakukan puasa maka disini tidak dianjurkan untuk memaksakan diri. Jika sarana memadai maka sebaiknya para pendengar disediakan jamuan alakadarnya.
10.  Para penyelenggara hendaknya menghindari jamuan yang berisikan makanan yang sulit dicerna, terlalu pedas, berisikan bawangmerah atau putih, merica, serta segala jenis daging dan ikan.
11.  Satu bagian dengan sloka 10.
12.  Satu bagian dengan sloka 10.
13.  Mereka hendaknya menghindari enam musuh dalam diri, tidak menghina orang suci bagaimanapun keadaannya.
14.  Ia tidak boleh memandang wanita yang sedang dalam perioda menstruasi.Tidak boleh bercakap-cakap dengan orang -orang rendah dan jahat seperti mereka yang Atheis, menghina Veda dan sebagainya.
15.  Para penyelengara hendaknya senantiasa menegakkan kejujuran, kesucian, kasih sayang, membatasi pembicaraan, kokoh hatinya, kerendahan hati, berpikiran  luas dan berbagai sifat bajik lainnya.
16.  Para penyelenggara hendaknya mendengarkan cerita itu dengan hati yang terbuka dan tanpa keinginan.Jika ia memiliki keinginan maka keinginan itu akan dipenuhi, namun jika ia tidak memiliki keinginan tertentu maka ia akan mencapai pembebasan.
17.  Orang yang serba kekurangan, yang serakah, pendosa, orang yang bernasib malang, dan mereka yang tidak memiliki keturunan hendaknya ikut mendengarkan kisah ini.
18.  Tujuh jenis wanita jahat termasuk wanita yang hanya memiliki satu keturunan hendaknya datang untuk ikut mendengarkan kisah ini.
19.  Laki, perempuan, tua muda, semuanya harus ikut mendengarkan kisah ini, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
20.  Hari-hari yang dipakai untuk membacakan kisah Shiva purana ini hendaknya sebagai hari yang amat berharga, jauh lebih berharga daripada upacara manapun.
21.  Persembahan atau sumbangan yang diberikan pada hari pembacaan ini akan menghasilkan pahala yang besar meskipun jumlahnya sedikit.
22.  Setelah melakukan semua tugasnya, seorang penyelenggara upacara ini hendaknya melakukan upacara Udyapana (dimaksudkan sebagai upacara penutupan).
23.  Upacara Udyapana ini jauh lebih berharga daripada upacara Catur dashi, Orang-orang kaya yang ingin memperbanyak kekayaan mereka hendaknya melakukan upacara ini.
24.  Bagi para penyembah yang mungkin kekurangan materi tidak diharuskan untuk melakukan upacara ini. Mereka cukup terberkati dengan hanya mendengarkan kisah ini dengan penuh bhakti. Karena bagi penyembah Shiva yang bijak dan taat tidak akan pernah menginginkan benda-benda materi.
25.  Setelah penceritaan Siva purana itu selesai dilakukan maka para pendengar hendaknya melakukan upacara yang dimaksud.
26.  Tuan Rshi, upacara itu hendaknya dilakukan tepat didepan kitab suci shiva purana.
27.  Kain dan tali sutra yang baru hendaknya dipersiapkan untuk membungkus kembali kitab ini.
28.  Mereka yang melakukan persembahan ini akan menjadi seorang yogi yang memiliki pengetahuan tentang Tuhan dalam setiap kelahirannya.
29.  Berbagai benda-benda persembahan, baik berupa pakaian, makanan emas uang dan sebagainya hendaknya dipersembahkan bagi sang penutur.
30.  Mereka yang menyediakan sebuah tempat khusus untuk kitab purana yang terdiri dari kain karpet, kulit kijang, kain sutra, bantalan empuk, maka ia akan mencapai surga setelah meninggal nantinya, menikmati semua kenikmatan duniawi, tinggal dialam Brahma selama durasi satu kalpa, dan akhirnya akan mencapai alam Shiva.
31.  satu bagian dengan sloka 30
32.  Setelah melakukan persembahan pada kitab itu sebagaimana yang telah ditentukan, setelah memberikan persembahan pada pendeta atau penutur utama tadi maka hendaknya diberikanlah persembahan pada sarjana yang ikut membantu menceritakan kisah itu, dengan sejumlah uang.
33.  satu bagian dengan sloka 32
34.  Makanan atau berbagai benda berharga lainnya hendaknya diberikan pada para brahmana yang berkunjung dan ikut mendengarkan kisah itu. Setelahnya maka hendaknya diadakan pesta sesuai dengan kemampuan yang melibatkan nyanyian dengan berbagai alat musik.
35.  Para pendengar , pada keesokan harinya hendaknya membaca ajaran Gita yang diajarkan oleh Shiva kepada Sri Ramachandra.
36.  Jika diantara para pendengar adalah pelaku rumah tangga maka ia hendaknya melakukan upacara Homa dengan Havi (mentega murni) sebagai persembahannya setelah upacara itu selesai.
37.  Homa itu dilakukan hendaknya disertai dengan Rudrasamhita atau mantra gayatri yang identik dengan purana (Shiva purana) ini.
38.  Ini juga bisa dilakukan dengan Mulamantra dari Shiva yang terdiri dari lima suku kata. Jika ia tidak bisa melakukan upacara itu maka ia boleh menugaskan seorang brahmana untuk melakukan upacara itu.
39.  Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan maka ia hendaknya melakukan pungulangan seribu nama Shiva dengan penuh bhakti.
40.  Jika hal itu telah dilaksanakan sebagaimana mestinya maka pahala yang didapatkan tentunya juga akan sangat besar karena tidak ada hal yang lebih agung dari upacara dan mendengarkan kitab suci Shiva purana ini, di ketiga dunia.
41.  Setelah upacara maka ia hendaknya memberikan makan pada sebelas orang brahmana dan setelahnya ia berkewajiban untuk memberikan Dhaksina  pada mereka.
42.  Jika ia mau, maka hendaknya ia membuat sebuah patung singa yang terbuat dari tiga ‘Pala’ emas dan menuliskan nama dari purana yang diceritakan padanya dan memberikannya pada guru kerohaniannya beserta persembahan lainnya.
43.  satu bagian dengan sloka 42
44.  satu bagian dengan sloka 42
45.  Rsih Saunaka, dengan kekuatan persembahan yang ia berikan dan pahala dari purana yang didengarkannya maka ia akan mendapatkan berkah dari Shiva.dan terbebas dari belenggu kehidupan.
46.  Jika upacara ini dilakukan maka semua pahala yang dijanjikan dalam purana ini akan didapatkan baik kenikmatan duniawi maupun pembebasan.
47.  Demikianlah aku telah menceritakan padamu keagungan tentang dari Shiva purana yang memberikan segala keinginan. Apa lagi yang ingin kau ketahui tentang Shiva purana ini?
48.  Shiva purana memiliki keistimewaan tertentu dibandingkan dengan puran-purana yang lainnya. Purana ini khusus mengagungkan Shiva. Ajarannya akan memberikan pemenuhan segala keinginan lahir dan bathin.
49.  Mereka yang selalu bermeditasi kepada Shiva, mereka yang lidahnya selalu mengucapkan nama suci Shiva, akan dengan mudah menyeberagi samudra kehidupan.
50.  Hamba berlindung pada Shiva yang agung, yang merupakan lautan kebahagiaan yang tanpa batas,yang tidak terpengaruhi oleh ketiga guna. Yang sanggup memanifestasikan diri didalam ataupun tanpa dunia ini didalam ataupun diluar jangkauan pikiran, Shiva yang wujudnya diliputi oleh ide-ide mental maupun ekspresi verbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar