Minggu, 03 Juli 2011

BAB V (Pembebasan Binduga)


Saunaka berkata :
1.      Tuan Suta yang amat beruntung, anda sungguh terberkati karena pikiran anda senantiasa tertuju pada Shiva. Kisah yang anda ceritakan kepada kami memang sangat luarbiasa dan bermanfat untuk membangkitkan bhakti kepada Shiva. Lalu apakah yang dilakukan oleh Cuncula setelah mencapai pembebasan? Tuan yang terhormat, mohon ceritakan juga tentang kisah suaminya ?
2.      satu bagian dengan sloka 1
Suta berkata  :
3.      Pada suatu hari dia mendekati dewi Uma Parvati (18). Dia bersujud dan memberikan doa pujaan kepada beliau dengan  tangan tercakupkan dan penuh rasa haru dan senang.
Cancula berkata  :
4.      Ibu dari Skanda, putri Himalaya, anda selalu dilayani oleh semua. Kekasih Shiva, penganugrah segala bentuk kenikmatan, yang memiliki wujud Brahman.
5.      Anda dihormati oleh Vishnu, Brahma dan yang lainnya. Anda diberkati dengan segala atribut dan juga tanpa atribut. Anda adalah asal mula Prakirti yaitu Kesadaran, Pengetahuan dan Kebahagiaan sejati adalah wujud anda.
6.      Anda menciptakan, memelihara, dan melebur seluruh alam semesta. Anda adalah pemilik dari Triguna. Anda adalah tempat berlindung dari tiga mahluk agung yaitu pencipta Brahma, pemelihara Vishnu, dan pelebur Mahesa.
Suta berkata :
7.      Dengan mempersembahkan doa itu kepada sang Dewi, Cuncula, yang telah mencapai tingkat keilahian tidak lagi berkata terputus-putus dan mengeluarkan air mata.
8.      Parvati yang merupakan kesayangan Shiva, selalu berkenan pada penyembahnya, dan yang senantiasa tergerak oleh welas asih kemudian berkata pada Cuncula.
Parvati berkata  :
9.      Cancula temanku, aku senang mendengarkan doamu. Wanita cantik, apa permintaanmu kepadaku ? Katakanlah dan yakinlah bahwa tida ada yang tidak bisa aku berikan padamu.
Suta  berkata  :
10.  Dengan dijamin seperti itu oleh Girija maka Cancula segera bersujud padaNya. Maka dia bertanya dengan menundukkan kepala dan menyakupkan tangan dengan penuh bhakti.
Cuncula berkata 
11.  Girija yang agung, Hamba tidak tahu dimanakah suami hamba berada sekarang ini, serta kemana ia hendak pergi. Tempat berlindung bagi mereka yang dalam kesedihan, mohon lakukanlah sesuatu agar hamba bisa bertemu dengannya lagi.
12.  Dewi agung Mahesani suami hamba memiliki seorang gundik yang berasal dari kasta sudra. Ia mati sebelum hamba. Hamba tidak tahu nasib apa yang kiranya menimpa pendosa itu.
Suta berkata  :
13.  Mendengar kata-kata ini, Parvati, putri gunung Himalaya yang selalu menyenangi keadilan, menjawab dengan penuh simpati.
Girija berkata :
14.  Putriku, suamimu yang jahat dan pendosa itu dan wanita nakal yang menjadi gundiknya telah lama dikirim ke neraka setelah kematiannya.
15.  Ia telah mengalami berbagai siksaan neraka selama bertahun-tahun dan sekarang telah menjadi seorang Pisaca yang tinggal dipegunungan Vindhya, karena sisa perbuatannya.
16.  Bahkan sekarangpun mahluk jahat itu terus melanjutkan semua perbuatan jahatnya. Ia, dalam wujud seorang pisaca, hanya makan angin dan senantiasa menderita berbagai macam siksaan.
Suta berkata  :
17.  Mendengar kata-kata sang dewi, Girija cancula menjadi dipenuhi oleh rasa haru mengetahui keadaan suaminya, yang menyedihkan seperti itu.
18.  Akan tetapi dia bisa mengendalikan emosinya, dan setelah bersujud sekali lagi maka dia mulai bertanya kepada sang dewi.
Cancula berkata  :
19.  Maheswari, dewi yang agung, bermurah hatilah kepada hamba. Mohon selamatkanlah suami hamba, meskipun dia adalah seorang pendosa besar.
20.  Dengan jalan apakah suami hamba yang penuh dosa itu bisa mencapai pembebasan, o dewi ,hamba bersujud padaMu hamba mohon anda menjelaskannya pada hamba.
Suta berkata  :
21. Mendengar kata-kata wanita itu, Parvati dengan murah hati memberikan penjelasan kepada Cancula.
Parvati berkata  :
22.  Jika suamimu itu mau mendengarkan kisah Shiva, maka ia akan terselamatkan daripada  penderitaannya sepenuhnya dan segera akan mencapai pembebasan.
Suta berkata  :
23.  Mendengar kata-kata sang dewi, bagaikan mendapat setetes nektar, ia bersujud, menyakupkan tangan, dan dengan penuh bhakti menunduk berulang-ulang .
24.  Dia meminta ijin dari sang dewi untuk menyediakan sebuah kesempatan kepada suaminya untuk bisa mendengarkan kisah Shiva purana, agar bisa menghapuskan dosa dan memberikan pembebasan.
25.  Dewi Gauri yang merupakan kesayangan dewa Shiva, karena melihat wanita itu memohon padanya mulai kasihan dan beliau dengan penuh welas asih membantu penyembahnya.
26.  Dengan penuh kasih, beliau memanggil raja para Gandharva, Tamburu, yang biasa menyanyikan lagu-lagu pujian untuk dewa Shiva.Parvati kemudian berkata pada nya.
Girija berkata  :
27.  Tamburu, yang disayangi oleh Shiva, yang selalu siap untuk melakukan semua yang aku perintahkan, terberkatilah kau. Temanilah wanita ini menuju gunung Vindhya.
28.  Disana ada seorang Pisaca yang menakutkan dan jahat.Aku akan menceritakan padamu tentang kisah. Mungkin kau mau mendengarkannya.
29.  Dalam kehidupan sebelumnya, Pisaca itu adalah seorang brahmana. Dalam kehidupan itu ia menjadi suami dari wanita yang menjadi pelayanku ini. Ia sangat jahat dan memiliki seorang gundik yang berasal dari kasta sudra.
30.  Ia adalah brahmana yang kotor, tidak pernah melakukan puja sehari-hari ataupun sandhya. Pikirannya selalu terbayangi oleh rasa amarah. Ia juga memakan semua jenis makanan yang terlarang. Ia senantisa bertengkar dengan orang-orang baik dan setiap tindakannya selalu melambangkan kejahatan.
31.  Ia selalu bersikap kasar, suka menyalahgunakan senjata, dan menekan orang-orang miskin. Ia biasa makan dengan tangan kiri. Ia sering membakar rumah penduduk.
32.  Ia berteman dengan para Candala (orang buangan, para algojo). Setiap hari, ia selalu bersenang-senang dengan para pelacur dengan melupakan istrinya yang setia menunggunya dirumah. Pendosa besar ini selalu bergaul dengan para penjahat.
33.  Dalam pergaulannya dengan wanita nakal ia telah menghabiskan semua pahala yang pernah dikumpulkannya pada kehidupannya yang lampau. Disamping itu setelah mengetahui istrinya juga berselingkuh maka ia menjadikannya pelacur dan mengambil uang hasil perbuatan itu.
34.  Perbuatan jahatnya itu berlanjut hingga menjelang akhir hidupnya dan ketika kematian menjemputnya maka ia dibawa ke alam Yama untuk menjalani hukuman atas segala perbuatannya.
35.  Setelah menjalani hukuman di berbagai neraka, maka roh jahat itu menjelma menjadi seorang pisaca jahat yang berada d pegunungan Vindhya.
36.  Certikanlah kisah Shiva purana dihadapannya, kisah yang akan membuat semua dosanya terbersihkan.
37.  Segera setelah ia mendengarkan kisah Shiva purana ini maka jivanya yang kotor akan terbersihkan dan ia akan meninggalkan kebiasaan buruk serta wujud hantunya.
38.  Aku perintahkan kau membebaskan Binduga dari badan hantunya dan membersihkan jiwanya untuk dibawa menghadap kepada dewa Shiva.
Suta berkata  :
39.  Dengan perintah Parvati yang diberikan padanya itu, Tamburu merasa sangat senang dan bangga bisa melakukan sesuatu untuk majikannya.
40.  Tamburu yang merupakan teman dari Narada, kemudian pergi ke gunung Vindhya duduk diatas kereta ilahi menemani Cancula, wanita suci ini melihat Pisaca yang merupakan inkarnasi suaminya sedang tertawa, menangis dan terkadang berteriak keras. Tubuhnya sangat besar, dan berbadan bungkuk.
41.  satu bagian dengan sloka 40
42.  Tamburu yang juga adalah mahluk yang sakti kemudian berusaha untuk menangkap sang pisaca dengan jerat kematianya yang di bawanya.
43.  Setelah itu, sebelum memulai untuk menceritakan Shiva purana kepada sang Pisaca maka Tamburu melakukan beberapa persiapan.
44.  Sementara itu, penghuni alam semesta mulai ribut tentang hal ini, “Tamburu telah pergi ke gunung Vindhya untuk menceritakan kisah Shiva purana atas perintah sang dewi, untuk menyelamatkan seorang Pisaca (Binduga).”Para orang suci dan rshi segera menuju kesana agar bisa mendengarkan kisah itu.
45.  satu bagian dengan sloka 44
46.  Kelompok besar orang yang datang kesana untuk menghadiri pembacaan kisah Shiva purana itu sangat besar. Mereka dengan khidmat datang untuk bisa memanfaatkan kesempatan langka itu.
47.  Mereka mengikat sang pisaca dan memaksanya untuk duduk. Dengan sebuah kecapi ditangannya Tamburu memulai kisah yang menceritakan tentang pasangan Gauri (Shiva).
48.  Dengan memulai dari samhita yang pertama dan mengakhirinya dengan samhita yang ketujuh, ia menceritakannya secara mendetail disertai dengan keagungan (Mahatmya) dari setiap samhita.
49.  Setelah mendengarkan Shiva purana yang terdiri dari tujuh purana itu maka para pendengarnya secara tidak langsung menjadi terberkati.
50.  Sedangkan sang Pisaca setelah mendengarkan kisah purana itu maka segera semua dosanya terhapuskan dan ia meninggalkan badan hantunya dan memperoleh badan ilahi.
51.  Ia mendapatkan badan ilahi berupa tiga mata, bertubuh putih, berpakaian putih, dan badan yang berkilauan dengan berbagai jenis permata.
52.  Setelah mendapatkan badan ilahi itu maka Binduga yang kini telah menjadi orang suci kemudian ditemani oleh istrinya, menyanyikan lagu dan kisah keagungan Shiva dan Parvati.
53.  Setelah melihat kedua pasangan itu mencapai keilahian maka para rshi merasa terharu dan senang atas pencapaian dari pasangan ini.
54.  Setelah ikut mendengarkan kisah Shivapurana itu maka para rshi dan para bijak lainnya kembali ke tempat mereka masing-masing dengan penuh puji dan syukur atas keagungan Shiva.
55.  Sedangkan Binduga dengan tubuh ilahinya, ia kemudian menaiki kereta ilahi yang disediakan untuknya. Melayang tinggi di udara bersama istrinya, mereka berkilauan karena keilahiannya.
56.  Sambil menyanyikan keagungan dewa Shiva ia ditemani oleh istrinya dan Tamburu.
57.  Binduga kemudian disambut oleh Shiva dan Parvati dan dengan penuh welas asih beliau menjadikan mereka pelayanNya sedangkan Cuncula menjadi pelayan Parvati.
58.  Di alam yang dipenuhi dengan kebahagiaan ilahi dan kasih sayang itu, mereka mendapatkan tempat yang tidak akan dijangkau oleh siapapun juga dan kenikmatan yang tak terputus.
59.  Demikianlah, aku telah menceritakan kisah unik dan menarik ini kepada kalian,  kisah yang membuat Shiva dan Parvati berkenan memberkati kita dengan bhakti yang murni.
60.  Ia yang mendengarkan kisah ini dengan penuh bhakti, dan menceritakan kisah ini dengan penuh pengabdiian maka ia akan menikmati kebahagian dan mencapai pembebasan.
19. Vindhya, adalah sebuah bentangan pegunungan yang membentang sepanjang India dan membelah Madhyadesa dari selatan.Pegunungan ini adalah satu dari tujuh Kulaparvata dan diceritakan dalam purana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar