Sabtu, 30 Juli 2011

Kesehatan Dan Kebahagiaan Melalui Meditasi Oleh Yang Mulia Dr. Hammalawa Saddhatissa MA, PhD. D Litt


Saya percaya bahwa meditasi sangat diperlukan dalam kehidupan. Meditasi merupakan praktek yang sangat penting. Bisa kita katakan bahwa manusia terdiri dari batin dan jasmani. Maka jika orang ingin menjalani suatu kehidupan yang sehat secara fisik, ia harus mempraktekkan latihan-latihan fisik dan merawat tubuhnya. Kalau tidak, tubuh akan menjadi lemah. Sejak kecil orang harus sudah mempraktekkan latihan fisik untuk mempertahankan kesehatan yang optimal. Demikian pula dengan pikiran. Sama halnya bahwa orang harus mempraktekkan latihan fisik untuk menjaga agar tubuh tetap sehat, ia juga harus berlatih meditasi untuk memperoleh pikiran yang sehat. Meditasi berarti pengembangan pikiran. Pikiran itu bersifat seekor kera yang terus-menerus melompat kian kemari dan tidak pernah tinggal diam. Pikiran mengejar persepsi-persepsi indria. Jika kita ingin mengendalikan dan memanfaatkannya, pikiran harus dilatih. Ini penting jika kita menginginkan agar pikiran berguna bagi kita. Untuk menggunakan pikiran, mengontrolnya dan mengonsentrasikannya pada obyek tertentu, pertama yang harus dilakukan adalah berlatih meditasi, misalnya meditasi dengan obyek nafas dan dengan cinta kasih universal.

Untuk memperoleh dan mengembangkan kesadaran mental, ada berbagai macam metode. Salah satunya adalah meditasi. Orang yang ingin mengontrol pikirannya harus mengembangkan sifat-sifat positif. Jika seseorang memiliki sifat egois dan keras kepala, ia harus mengembangkan cinta kasih universal dan toleransi lewat meditasi dengan obyek itu. Untuk mempraktekkan jenis meditasi yang tinggi ini, yang bertujuan mengembangkan sifat-sifat positif, kita harus duduk di tempat yang tenang dan terpisah serta mengembangkan pemikiran yang baik, serta terarah dengan baik. Sebelum melakukan ini ia dapat membaca bacaan yang sesuai, yang dapat membantunya untuk membangkitkan pemikiran-pemikiran positif. Kita harus selalu ingat bahwa jika kita tidak mempersembahkan cinta kasih kita kepada orang lain, kita tidak dapat mengharapkan mereka untuk mengasihi kita.

Kita harus mulai dengan mengarahkan pikiran yang dipenuhi kasih sayang terhadap orang yang paling kita sukai, tetapi bukan yang berlawanan jenis, karena bisa merangsang nafsu indria. Ini adalah fase pertama dalam jenis meditasi cinta kasih. Setelah itu, kita harus mengarahkan pikiran kita untuk orang kedua yang kita sayangi. Kemudian pada tetangga, lalu semakin meluas pada setiap orang yang mungkin kita kenal, dan akhirnya pada semua makhluk di dunia. Demikian juga kita harus mengarahkan pikiran yang penuh cinta kasih kepada musuh-musuh kita. Dengan cara ini kita meningkatkan spritualitas dunia. Kita juga harus mengarahkan pikiran cinta kasih terhadap orang yang tidak waras, yang bodoh dan yang lemah. Dengan kata lain, kita memperluas pikiran cinta kasih itu ke seluruh dunia. Pikiran apa pun yang tidak menyenangkan muncul dalam meditasi cinta kasih ini dapat ditanggulangi sepenuhnya. Beginilah cara bermeditasi dengan obyek kasih sayang universal, dan ini dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada saat bekerja dengan orang lain, dalam aktivitas sehari-hari, jangan sampai kita kehilangan kontrol diri. Justru harus menunjukkan kebaikan hati, karena lewat meditasi kita telah mencoba mengarahkan pikiran kasih sayang terhadap semua makhluk. Dan meditasi ini harus dimasukkan ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Orang harus menghindari segala kemarahan, kekerasan dan apatisme. Dengan demikian ia dapat mencapai obyek meditasi yang sebenarnya; ia mempraktekkan esensi meditasi.

Meditasi dalam segala bentuknya memungkinkan kita memperoleh suatu tingkat konsentrasi dan kesatuan pikiran yang lebih tinggi, yang berguna untuk mencapai keadaan-keadaan tertinggi dan tujuan-tujuan tertinggi. Meditasi harus selalu dibawa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian obyek meditasi menjadi jelas wujudnya. Jika seseorang berkonsentrasi untuk tidak marah —dengan memikirkan dan mengembangkan pikirannya sedemikian itu serta memegang kendali atas dirinya —maka setelah kembali dalam masyarakat, ia mampu tetap tenang sepenuhnya. Dengan begitu berarti ia telah benar-benar mempraktekkan meditasi.

Untuk berlatih meditasi, pada awalnya disarankan agar mencari ketenangan. Karena dalam tahap-tahap awal, jika pikiran tidak menemukan lingkungan yang cocok, ia akan sering kali melompat kian kemari. Orang harus menghindari gangguan. Tetapi jika orang yang berlatih itu telah mencapai konsentrasi penuh, maka apa pun yang terjadi dan seberapa pun banyaknya suara yang berada di sekitarnya, pikirannya tidak akan terganggu.

Kesadaran-diri merupakan hal yang sangat penting. Kesadaran-diri ini penting untuk kehidupan, dan ini pun merupakan suatu bentuk meditasi. Jika kita melakukan sesuatu, kita harus melakukannya dengan sadar. Kita harus sadar akan apa yang sedang terjadi dalam diri kita. Dengan mengamati diri, makhluk yang sadar akan mengembangkan pikiran. Ia harus mengembangkan kesadarannya dan sadar akan hal-hal yang paling sepele sekali pun.

Misalnya, sewaktu makan kita harus sadar akan apa yang sedang kita makan, dan sadar bahwa kita telah makan cukup. Jika duduk, kita harus sadar akan bagaimana dan di mana kita sedang duduk. Jika berdiri, kita harus sadar bahwa kita sedang berdiri; juga pada saat bangun tidur kita harus sadar bahwa kita sedang terjaga. Kita harus berusaha untuk membuat kesadaran kita siaga dalam kehidupan sehari-hari. Jika sedang membaca, sadarilah bahwa Anda sedang membaca. Jika sedang menulis, sadarilah bahwa Anda sedang menulis. Orang harus berkonsentrasi pada hal yang sedang dilakukannya. Jangan melakukan beberapa hal sekaligus pada saat yang hampir bersamaan, karena orang tidak dapat tetap penuh perhatian pada beberapa hal sekaligus. Misalnya, seorang yang membaca sambil makan, tidak akan dapat benar-benar memperhatikan aktivitas membaca atau aktivitas makan. Jika kita tetap hanya sekedar sadar akan sesuatu, ingatan akan menjadi jauh lebih aktif.

Meditasi bukan hanya sekedar cara hidup, melainkan merupakan faktor yang mengontrol kehidupan itu sendiri. Orang bermeditasi untuk menemukan suatu tujuan hidup yang berguna.

Ada suatu sarana konsentrasi yang sangat berguna dengan menggunakan pernafasan sebagai penopang pikiran. Kita adalah makhluk hidup, kita belum mati. Untuk mempertahankan kehidupan ini, kita harus bernafas. Jika bukan karena proses itu, kita pasti sudah mati. Tetapi biasanya tidak sadar bahwa kita sedang bernafas. Kita semua bernafas tetapi kita tidak bermeditasi pada nafas. Jelasnya, kita tidak sadar bahwa kita hidup. Kita tidak mengetahui bahwa kita bernafas. Kita hanya tahu bahwa kita berhubungan lewat kata-kata satu sama lain.

Konsentrasi pada helaan nafas merupakan suatu sarana yang sangat bagus untuk memperoleh kesatuan pikiran. Pernafasan merupakan penopang yang amat bagus untuk konsentrasi. Guna mengetahui bahwa kita sedang bernafas, semua kesadaran mental disalurkan ke nafas. Lalu sedikit demi sedikit, melalui beberapa kali latihan, pikiran menjadi tenang dan mencapai suatu tingkat konsentrasi yang tinggi.

Saya ingin menekankan bahwa semua terminologi ini bisa menyesatkan. Banyaknya label telah menimbulkan prasangka yang besar. Yang menyedihkan adalah bahwa manusia ingat pada kata-kata tetapi lupa pada arti sebenarnya dari kata-kata itu. Sebagai contoh, kita kadang-kadang manaruh perhatian yang berlebihan terhadap label-label. Kita tidak boleh menaruh perhatian yang berlebihan pada label. Kita harus menerima bahwa ajaran-ajaran itu adalah untuk semua manusia. Guru-guru besar menginginkan dunia yang lebih baik, dan untuk alasan itulah mereka menawarkan ajaran-Nya kepada semua orang. Itulah keinginan Sang Buddha, Kristus dan semua guru-guru besar. Pengikut-pengikut merekalah yang mengelompokkan diri mereka sebagai Buddhis, Kristen dan sebagainya, tetapi pemrakarsa-pemrakarsa besar itu sebenarnya memulai kotbahnya untuk semua orang.

Saya tekankan lagi bahwa keinginan dasar para guru besar itu adalah untuk membuat dunia menjadi lebih baik, dan bahwa mereka sama sekali tidak tertarik pada label. Setiap orang dapat mengambil manfaat dari ajaran-ajaran itu untuk diri mereka sendiri, seperti: meditasi cinta kasih universal, meditasi pemikiran yang lebih tinggi, dan meditasi pernafasan. Semuanya dapat digunakan oleh semua manusia, bukan hanya oleh umat Buddha saja. Latihan-latihan meditasi ini memungkinkan kontrol atas pikiran dan penanggulangan agresi, kebingungan, keegoisan dan keinginan-keinginan jahat. Semua musuh ini dapat ditanggulangi. Dan orang dapat mengembangkan welas asih dan cinta kasih universal, keramah-tamahan, kedermawanan dan sifat-sifat positif lainnya.

Saya sungguh mendoakan bahwa hal ini dapat dipahami. Orang Kristen yang mana pun, tanpa melabeli diri sendiri, dapat melatih metode-metode meditasi atau yoga ini, untuk manfaat mereka sendiri. Tidak perlu timbul konflik apa pun dengan ritual-ritual mereka sendiri; tidak ada alasan untuk terjadinya konflik. Apa pun label yang Anda tempelkan pada diri sendiri semuanya itu tidak memiliki nilai. Hal yang paling penting adalah melaksanakan latihan meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha, tanpa ada diskriminasi keagamaan apa pun.

Orang dapat mengikuti agamanya sendiri secara baik dan juga melaksanakan praktek meditasi secara sempurna. Yang ingin saya katakan adalah bahwa satu-satunya kegunaan label hanyalah untuk mengisi formulir-formulir birokrasi. Jika kita mengetahui suatu ajaran yang besar, kita harus melupakan semua label. Inilah yang harus kita lakukan saat mempelajari meditasi atau yoga untuk manfaat kita sendiri. Semua agama harus berdampingan secara harmoni karena tujuan para guru agama adalah membuat agar dunia menjadi lebih baik. Inilah tujuan umum yang cenderung mengokohkan sifat-sifat positif. Karena itulah, tanpa diskriminasi, manusia harus membantu dirinya sendiri dengan suatu metode atau praktek keagamaan yang berguna, tanpa peduli dari mana asal agama itu, tanpa perlu adanya suatu perubahan label. Meditasi meningkatkan moral umat manusia. Setiap orang harus bermeditasi dan menggunakan kehidupan mereka untuk memperoleh kebijaksanaan, karena kebijaksanaan membebaskan kita dari semua penderitaan dan rasa sakit yang disebabkan oleh kebodohan batin.

Mungkin "meditasi" bukan istilah yang paling cocok untuk menggambarkan ide tentang apa yang ada di balik agama Buddha. Istilah seperti "kultur mental" atau "pengembangan mental" mungkin lebih cocok untuk menggambarkan tujuan itu. Meditasi Buddhis tidak terpengaruh pada tingkat-tingkat proses pikiran biasa, dan tidak juga ditujukan secara langsung untuk menghentikan pikiran. Tujuan dasarnya adalah untuk memperbaiki penerimaan, menyempurnakan persepsi, dan mengembangkan kesadaran. Melalui penerapan perhatian benar, kebingungan pikiran terhindarkan. Kendali pikiran kita yang kendor dapat dikencangkan, dan indera-indera serta nafsu-nafsu kita yang bagaikan kuda liar dapat dikontrol. Energi mental kita dapat disalurkan sehingga sifatnya dapat meningkat dan menjadi sempurna. Dengan meditasi seperti ini, pikiran dapat dilatih agar sampai pada keadaan perhatian yang menyatu. Perlu dipahami bahwa konsentrasi perhatian ini bukanlah proses penambahan, melainkan proses pengikisan bagi gangguan. Meditasi mengajarkan kepada kita perbedaan yang halus antara berpikir dan memiliki buah-pikir. Orang mencari pengetahuan intuisi, bukan hanya sekedar konstruksi analitis. Pengetahuan dapat muncul dengan spontanitas intuisi, dan hanya dengan susah payah pengetahuan semacam itu dapat diungkapkan dalam pemikiran keseharian. Dalam kotbah Sang Buddha yang disebut Satipattana Sutta (D.II.290-315; M.I.55-63) diberikan empat jenis perenungan: perenungan atas tubuh, perenungan atas sensasi, perenungan atas pikiran, dan perenungan atas keadaan pikiran. Dalam kotbah ini Sang Buddha menjelaskan bahwa perhatian murni adalah satu-satunya jalan untuk membebaskan pikiran dari kekotoran batin (kemarahan, keinginan jahat, ilusi, nafsu keinginan, kedengkian, kebencian, dan sebagainya).

Latihan-latihan fisik yang teratur yang digabungkan dengan latihan mental akan sangat bermanfaat, karena ada hubungan yang erat antara tubuh dan pikiran. Waktu muda, saya sendiri mempraktekkan latihan yoga dan saya selalu merasa senang, walaupun karena sudah tua sekarang saya tidak melakukan praktek itu. Meditasi Buddhis terutama berhubungan dengan pikiran. Pikiran adalah faktor yang paling penting karena jika dijaga agar tetap kuat dan sehat, akan nyata terlihat kekuatannya yang melampaui faktor-faktor lain. Banyak penyakit —kulit, jantung, arteri, sakit kepala, ketegangan syaraf dan sebagainya adalah akibat dari keadaan mental yang tidak sehat. Cukup besar prosentasi (kira-kira 80%) di mana keluhan-keluhan tersebut sebenarnya disebabkan oleh penyakit mental.

Tetapi pikiran harus dilatih dan dikembangkan lewat kerja keras dan usaha yang tetap, teratur dan mantap. Tidak ada jalan pintas. Mengherankan sekali jika dilihat betapa banyak orang yang tidak mengetahui fakta bahwa mereka memiliki pikiran yang dapat dilatih seperti halnya otot dapat dilatih. Lewat ketrampilan-ketrampilan yang cocok pikiran dapat dikembangkan, baik kekuatannya maupun fleksibilitasnya.

Salah satu latihan kesadaran mental yang sangat saya anjurkan adalah latihan kesadaran selama proses pernafasan: pada nafas yang masuk dan nafas yang keluar. Latihan ini tidak hanya memurnikan dan meningkatkan organisme secara keseluruhan, tetapi terutama membawa pada konsentrasi pikiran, menuju kesatuan pikiran. Kita memfokuskan perhatian kita pada satu aktivitas yang biasanya tidak diasadari dan bersifat mekanis. Kita harus berlatih dengan tekun untuk mengamati proses-proses itu dan mengamati isi pikiran: mengamati emosi, nafsu keinginan dan perasaan, serta mengamati tubuh, semuanya sebagaimana adanya sesuai realitas. Kita juga harus terampil mengamati semua tindakan-tindakan kita karena semuanya itu bermula dari pikiran. Melalui teknik-teknik pengamatan ini, faktor-faktor negatif dan positif terungkap. Yang negatif adalah: kemewahan dan sensualitas, kebencian dan kemarahan, kelesuan dan kemalasan, ketegangan dan kegugupan, serta kecemasan dan keraguan. Jika selama meditasi faktor-faktor ini muncul dan mengganggu, kita harus mengatasinya lewat konsentrasi pada faktor-faktor yang positif, yaitu: keramah-tamahan, cinta kasih, pengertian, usaha, ketenangan, kepercayaan diri, kesejahteraan, kebahagiaan dan semangat.

Kebanyakan manusia dewasa ini diserang oleh kecemasan ini atau itu. Sebanarnya merasa cemas adalah suatu kelemahan yang tidak berguna, suatu aktivitas yang sangat negatif, karena kecemasan hampir tidak pernah berhubungan dengan masa kini di mana kita hidup. Kecemasan adalah hal yang tidak penting karena didasarkan pada proyeksi mental ke masa lampau dan masa depan, serta menyiratkan tidak adanya hidup dan konsentrasi pada masa kini. Jika kita memiliki masalah yang dapat kita pecahkan sekarang ini, kita harus segera bekerja keras untuk memecahkannya. Selama usaha, sama sekali kita tidak akan merasa cemas jika kita memusatkan seluruh perhatian pada proses yang membutuhkan perhatian itu. Inilah yang seharusnya kita lakukan.

Sebaliknya, jika kita dihadapkan pada suatu masalah di mana kita tidak dapat melakukan apa pun sekarang, maka karena tidak dapat dihindarkan dan belum dapat dipecahkan, kita harus memusatkan seluruh perhatian kita pada masa kini, pada situasi nyata. Tidak seharusnya kita memproyeksikan pikiran ke sana-sini, atau mengikuti dan terhanyut sepanjang alur-alur pikiran yang tidak memberikan hasil, tidak nyata, dan melemahkan.

Kemungkinan-kemungkinan terapi apa yang dapat kita pertalikan dengan meditasi Buddhis? Meditasi dapat dipraktekkan dengan berhasil jika pikiran dan tubuh sehat. Jika seseorang menderita infeksi atau penyakit, ia harus disembuhkan dahulu. Itu penting.

Adalah salah jika berpikir bahwa penyakit yang serius dapat dengan mudah disembuhkan lewat meditasi. Untuk sakit fisik, orang harus berkonsultasi dengan seorang spesialis. Dan dalam kasus gangguan mental, orang harus berkonsultasi dengan psikiater. Orang harus disembuhkan dahulu, baru kemudian praktek meditasi, dengan jaminan bahwa penyakit itu tidak akan kambuh. Saya sendiri, setelah terserang penyumbatan jantung, stroke, yang terjadi setelah terkena influensa beberapa saat yang lalu, berhasil melewati proses penyembuhan yang dipercepat karena serangkaian pengobatan medis dan meditasi, dan saya bisa sembuh total. Saya yakin bahwa banyak penyakit, seperti yang saya sebutkan di atas, dapat dihindari melalui latihan meditasi yang tekun.
Meditasi membawa kita menuju kegembiraan dan suka cita, menuju keramah-tamahan dan kebenaran, menuju kecantikan serta kesehatan. Meditasi meningkatkan pengendalian yang kuat atas pikiran dan memperbaiki watak. Praktek ini bahkan membantu kita untuk bisa tidur lebih nyenyak, melenyapkan mimpi-mimpi yang tidak menyenangkan serta menggantikannya dengan yang menyenangkan. Mimpi-mimpi buruk, yang negatif sifatnya, terkikis sedikit demi sedikit jika kita meningkatkan sifat meditasi kita. Bila mimpi negatif yang berisi konflik mengganggu kita, siapakah sebenarnya yang kita hadapi? Dengan siapakah kita berdebat? Siapakah yang kita takuti? Kita melarikan diri dari siapa? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu dapat kita tanyakan kepada diri sendiri selama meditasi. Dan akan kita lihat dengan jelas bahwa kita menghadapi dan berdebat dengan aspek-aspek kita sendiri. Kita takut dan melarikan diri dari aspek-aspek itu yang dipersonifikasikan lewat berbagai bayangan mimpi. Kebenaran hal ini begitu sederhana sehingga diabaikan oleh psiko-analisa modern, yang sering mencari penjelasan dari luar untuk masalah-masalah yang muncul, tanpa menyadari bahwa semua pemecahan masalah itu dikendalikan dari alam.

Sedikit demi sedikit, melalui meditasi, kita memperoleh pemahaman yang lebih besar atas diri kita sendiri. Tak pelak lagi, meditasi akan memperluas pemahaman kita.
Sumber :
[ Dikutip dari Pengabdian Tiada Henti, 20 th Abdi Dhamma Sangha Theravada Indonesia. Naskah Asli: Health and Happiness through Meditation - Vesak Sirisara, Sri Saddharmadana Samitiya —Srilangka.]

Meditasi dengan gayatri mantra


Om bhur bhuvah svah,
tat savitur varenyam,
bhargo devasya dhimahi,
dhiyo yo nah pracodayat.

artinya:
O cahaya bersinar yang telah melahirkan semua loka atau dunia kesadaran, O Tuhan yang muncul melalui sinarnya matahari sinarilah budi kami.


Inilah makna dari mantra yang memiliki semua bija-mantra yang kesemuanya melambangkan dari kekuasaan Brahman dalam cahaya suciNya. Om melambangkan Tuhan, Bhur mewakili bumi, Bhuvah melingkupi semua bagian dari daerahnya dewata-dewata dan setengah dewata sampai kepada matahari. Sedangkan Svah mewakili dimensi alam ketiga yang diketahui dengan nama svargaloka dan semua loka-loka yang cemerlang dia atasnya.

Gayatri mantra ini mempunyai getaran sangat kuat sehingga seseorang dalam pencaran rohaninya apabila tulus mengucapkan Gayatri mantra ini akan membawa
kepada pencerahan bathin. Banyak buku yang mengulas bagaimana kehebatan dari Gayatri mantram tersebut, namun tidak ada guru yang bisa memberikan pelajaran secara sistematis sehingga tidak ada pegangan yang kuat bagi murid-murid untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi.

Gayatri mantram pada dasarnya bekerja secara otomatis dalam kesadaran rohani manusia. Ini di sebabkan mantram tersebut mewakili dari setiap elemen dasar
manusia dan alam.

Manusia memiliki tiga bagian badan yaitu badan fisik, badan energy (aura atau cahaya) dan badan roh (atma) ketiga bagian badan ini saling terkait satu sama
lainnya. Badan fisik berhubungan dengan napas dan prana, dan badan roh berhubungan dengan kesadaran Brahman.

Dijaman yang serba tidak pasti ini, banyak sekali bermunculan suatu masalah dalam kehidupan seperti contoh agama, ekonomi, sosial dan lain-lain dan yang
lebih parah lagi adalah banyaknya kasus penyakit. Tidak bisa disangkal lagi bahwa jaman ini materi menjadi tujuan yang paling utama, karena materi bagi seseorang menjajanjikan sebuah kebahagiaan.

Karena pencitraan yang sangat kuat ini, banyak orang pada jaman sekarang melakukan perbuatan yang berorientasi pada harta, segala cara pun dilakukan
asalkan terpenuhi nafsunya serta ambisinya. Tidak di dunia ekonomi saja terjadi seperti itu, di dunia energy pun banyak orang menggunakan kekuatan mistik
hitam untuk mencelakai secara halus, ini terlepas dari percaya atau tidak dengan hal ilmu hitam. Banyak bermunculan duku-dukun serta paranormal yang
menjajanjikan serta menjual berbagai macam kebolehan serta asesories untuk kedigjayaan atau kesaktian. Apabila tidak kuat iman, bisa dipastikan jaman
sekarang akan menjadi budak dari sekian pencitraan yang mencekam dalam kehidupan ini.

Lalu haruskah kita lari dari kehidupan ini dan mengasingkan diri untuk pergi ke hutan atau gua dan apakah kita mengambil jalan singkat bunuh diri?
Kedua-duanya adalah jalan yang konyol, kita harus menghadapi gelombang badai tersebut, namun dengan cara yang sangat halus serta bijak.

Apa yang disebut dengan suara karena kita mempunyai otak serta indra mata. Anadaikan saja seseorang buta dan tuli sejak lahir pasti baginya dunia ini tidak
ada, inilah yang disebut dengan ikatan indra dengan alam sementa. Untuk bisa terhindar dari masalah tersebut, tidada jalan lain kecuali mencari masalah
itu jauh ke dalam hati dan pikiran sebab di sanalah kemelut itu bercokol.

MEDITASI DENGAN GAYATRI MANTRA

Sudah dikatakan Gayatri mantram mempunyai vibrasi sangat kuat terhadap otak dan batin asalkan tahu bagaimana cara menggunakan mantra tersebut. Meditasi
pada hakekatnya berhubungan dengan pikiran, kesadaran, serta spirit dan sangat dibutuhkan guru yang khusus. Apabila anda ingin menjadikan Gayatri Mantra sebagai bagian dari meditasi anda harus melakukan puasa putih(tanpa garam, dan tidak minum susu) selama dua hari untuk memohon berkat kepada Maha Dewi.

Lakukan puasa mulai hari Rabu (pagi) sampai Jumat (pagi) hanya makan nasi putih dan air putih saja dan lakukan puja Gayatri setiap pagi menghadap matahari
terbit, siang hari, dan malam hari. Dalam mengucapkan Gayatri mantra enam kali untuk pagi hari, empat kali untuk siang hari, dan dua puluh sembilan kali untuk
malam hari. Lakukan puasa dan puja Gayatri dengan ketulusan hati jangan memohon suatu daya-daya sakti tertentu sebab belum tentu keinginan anda akan
terpenuhi. Setelah melakukan puasa dan puja gayatri selama dua hari barulah anda di perkenankan untuk melakukan meditasi ternadap Gayatri mantra sebab api spirit anda sudah menyala.

Tambahan:
Dalam penjelasannya puasa putih ini dapat dilakukan sehari saja tapi harus pada hari kelahirannya. Misalnya lahir hari Senen, maka puasa dilakukan pada Senen pagi hingga Selasa pagi.

TEORI MEDITASI

Sebelum meditasi cucilah muka, tangan, serta kaki, atau anda mandi untuk membersihkan badan dari kotoran sekaligus membuat badan menjadi segar. Duduklah dengan memakai alas dari kain, tikar, atau selimut, posisi punggung tegak lurus dan tangan diletakkan dipangkuan dalam posisi relek. Pejamkan mata, serta tenangkan pikiran berberapa detik, setelah itu ucapkan mantra "

OM Bhur, OM Bhuvah, OM Svah"

ucapkan dengan suara lambat serta santai jangan tergesa-gesa sebanyak lima
kali, ini bertujuan untuk membersihkan lapisan pikiran.

Pada saat mengucapkan mantra ini arahkan pikiran pada mantra dan suara bukan pada bayangan pikiran. Setelah baca mantra selesai tutuplah mulut serta tenangkan pikiran lalu ucapkan Gayatri mantram

" OM Bhur, Bhuvah, Svah, tat savitur varenyam, bhargo devasya
dimahi, dhiyo yo nah pracodayat"

dengan lambat dan tenang di dalam hati. Arahkan pikiran serta getaran suara mantra pada jantung, anda cukup meniatkan saja bukan membayangkan.

Meditasi dengan Gayatri mantram sangat efektif untuk berbagai macam keperluan seperti melindungi diri dari energy negatif, kecantikan, kekuatan batin, kecerdasan
dan lain-lain. Kekuatan Gayatri mantra tidak bisa berfungsi apabila disertai niat kurang baik. Meditasi Gayatri mantra apabila dilakukan dengan baik serta
tulus akan banyak muncul keajaiban-keajaiban yang tidak bisa kita sangka. Gayatri mantra bukan bekerja pada maksud si meditator namun, karunia, energy,
rahmat, dari Maha Devi Gayatri yang berhak menentukan. Bagaikan mobil, sang supirlah yang tahu kemana tujuan dari mobil itu, bukan tujuan dari mobil tersebut yang dituruti sang supir.


Energy Gayatri masuk dari ubun-ubun melalui tulang belakang serta menyebar keseluruh tubuh fisik, tubuh energy, dan atma. Banyak guru-guru suci yang tercerahkan mengatakan "pencerahan akan kalian dapatkan pada Gayatri mantra. Pada jaman kali yuga ini tiada yang mampu melepaskan lapisan kekotoran pikiran
selain getaran halus dari Gayatri mantra.

TIPS

Apa bila anda merasa ada sakit yang disebabkan oleh ulah niat jahat seseorang, dan kalau percaya dengan hal ini anda bisa menggunakan cara berikut ini. Sediakan air bersih , higienis, untuk diminum, lalu jemurlah air tersebut pada cahaya matahari serta cahaya bulan di malam hari. Setelah air tersebut dijemur oleh kedua unsur cahaya tersebut berdoalah pada Tuhan sambil membaca Gayatri mantram 11 kali, setiap habis membaca gayatri mantram tiupkan nafas anda pada air tersebut. Air tersebut bisa diminum atau dipakai campuran obat, mandi dan lain-lainnya. Dengan kekuatan ini segala macam bentuk energy jahat dari seseorang akan hancur oleh kekuatan dari mantra tersebut, hal ini sering terbutkti di daerah-daaerah terpencil. Ada banyak lagi cara-cara yang bisa dijadikan renungan, betapa Gayatri mantra mempu untuk menghadapi dilema dalam hidup ini.

Sabtu, 23 Juli 2011

BAB XXIII (Keagungan pohon Rudhraksha dan nama Shiva)


Para rshi berkata :
1.      Tuan rshi Suta, murid rshi Vyasa yang amat beruntung, sujud kami pada anda. Mohon  jelaskanlah pada kami tentang keagungan abu suci, Rudhraksha dan nama Shiva. Dengan penuh kasih anda jelaskanlah pada kami agar pikiran kami bisa senang.
2.      satu bagian dengan sloka 1
Rshi Suta berkata :
3.      Bagus jika kalian telah menanyakan hal yang bisa membuat kebaikan pada seluruh dunia. Kalian terberkati, suci, dan menjadi permata dari keluarga kalian, karena kalian telah memiliki Shiva sebagai dewa tertinggi kalian. Kisah-kisah ayng berhubungan dengan Shiva akan senantiasa menjadi kesenangan kalian.
4.      satu bagian dengan sloka 3
5.      Mereka yang memuja Shiva akan terberkati dan senantiasa puas. Kelahiran mereka berguna dan keluarga mereka akan terangkat.
6.      Dosa tidak akan pernah menyentuh merekayang dari multunya senantiasa mengalir nama Shiva, Sadasiva dan sebagainya selamanya, sebagaimana kita tidak akan berani menyentuh bara api pohon Khadira.
7.      Jika sebuah mulut terbuka dan berkata “Sujud kami pada anda Shiva yang maha suci” maka mulut itu adalah sebuah benda suci yang akan menghancurkan segala dosa.
8.      Sudah bisa dipastikan pahala yang didapatkan dari melakukan Tirtayatra akan didapatkan oleh mereka yang memandang wajah Shiva dengan penuh bhakti.
9.      Para brahmana sekalian, tempat dimana ketiga hal ini bisa ditemukan adalah tempat yang tersuci. Hanya dengan kontak pribadi saja dengan tempat seperti itu maka sama saja dengan mendapatkan pahala melakukan permandian suci di sungai Triveni yang suci.
10.  Nama Shiva, abu suci dan biji Rudhraksha adalah tiga benda suci yang sejajar kesuciannya dengan sungai Triveni * (pertemuan tiga sungai suci Gangga, Yamuna dan Saraswati, terletak di Prayaga, sekarang menjadi Allahabad)
11.  Penampakan orang yang memiliki tiga hal suci ini sungguh jarang terjadi. Jika ini bisa ditemukan maka akan menghapuskan segala dosa.
12.  Samasekali tidak ada beda antara kedua hal ini melihat orang suci atau melakukan permandian suci di Triveni. Orang yang tidak menyadari hal ii tentu saja adalah seorang pendosa.
13.  Orang yang tidak memakai abu suci di dahinya, tidak memakai biji Rudhraksha, dan tidak menyebutkan nama Shiva harus dianggap sebagai orang jahat.
14.  Sebagaimana yang dinyatakan oleh Brahma, nama Shiva adalah sama sucinya dengan sungai Gangga, abu suci sama dengan Yamuna, dan Rudhraksha yang menghapuskan segala dosa, seimbang dengan kesucian Saraswati.
15.  Brahma pernah menguji kehebatan pahala dari orang yang memakai tiga hal tadi dengan orang yang melakukan permandian suci di Triveni dan mendapatkan bahwa keduanya memiliki berat yang sama. Oleh karena itulah par sarjana Veda atau mereka yang melakukan disiplin spiritual hendaknya memakai tiga benda tadi
16.  satu bagian dengan sloka 15
17.  Sejak saat itulah Brahma, Vishnu, dan para dewa yang lainnya memakai tiga benda itu. Dan walau hanya penampakan mereka akan menghancurkan segala dosa.
Para rshi berkata :
18.  Tuan rshi yang bijak, anda telah menjelaskan pahala dari tiga hal seperti nama Shiva dan sebagainya. Mohon jelaskanlah lebih terperinci lagi.
Rshi Suta berkata :
19.  Para rshi sekalian, anda sekalian ada lah penyembah Shiva yang taat da ndianugrahi dengan kecerdasan yang tinggi. Anda adalah yang utama diantara para bijak. Maka dengarkanlah penjelasan ini dengan penuh bhakti akan keagungan.
20.  Para brahmin sekalian, penjelasan ini tersembunyi dalam semua kitab suci, Veda dan Purana. Karena kasihku pada kalian maka aku akan mengungkapkannya pada kalian.
21.  Yang utama diantara para Brahmana, Siapa lagi yang bisa mengetahui makna sebenarnya dari rahasia ini selain Shiva sendiri yang mengatasi segala bentuk semesta?
22.  Secara singkat aku akan menceritakan pada kalian tentang keagungan nama-nama itukarena kasihku pada kalian. Para brahman sekalian apakah kalian bersedia mendengarkan penjelasan dari keagungan : sang penghapus segala dosa.
23.  Tumpukan dosa dosa yang besar akan terbakar menjadi abu seperti kebakaran hutan yang dilahap oleh api nama Shiva. Semua dosa itu akan menjadi abu dalam waktu sekejap. Ini adalah nyata adanya, tida kdiragukan lagi bahwa semua ini adalah kebenaran.
24.  Saunaka, berbaagi derita akibat dosa bisa dihancurkan hanya dengan mengucapkan nama Shiva dan tidak bisa dilakukan dengan nama lain.
25.  Orang yang menyibukkan diri dengan melakukan japa pengulangan nama Shiva didunia ini adalah seorang penganut Veda yang sebenarnya, sebuah jiwa yang penuh pahala, dan sarjana yang terpelajar.
26.  Para rshi sekalian, pahala yang seketika adalah hasil lain dari ritual yang dilakukan oleh mereka yang penuh keyakinan pada Japa nama Shiva.
27.  Para rshi, begitu banyak dosa yang dilakukan oleh manusia didunia, maka yang menjadi obatnya hanyalah nama Shiva.
28.  Para rshi, nama Shiva yang diucapkan oleh seseorang, seketika itu juga akan menghancurkan tumpukan dosa yang dilakukannya bahkan dosa membunuh brahmana sekalipun.
29.  Mereka yang menyeberangi lautan keduniawian dengan perahu nama Shiva sudah pasti akan menghancurkan segala dosa yang menjadi akar dari kesadaran duniawi itu.
30.  Para rshi yang agung, akar dari kesadaran duniawi yangberupa dosa-dosa akan segera dipotong oleh kapak nama Shiva.
31.  Nektar nama Shiva hendaknya diminum oleh mereka yang menderita dan sedih oleh derita dosa. Tanpanya, orang yang disengat oleh penderitaan dosa tidak akan pernah memiliki kedamaian.
32.  Mereka yang telah meminum nektar nama Shiva tidak akan pernah merasa tidak enak atau gelisah dalam gejolak keduniawian.
33.  Jiva-jiva yang agung yangtelah memiliki pengabdian yang tulus pada nama Shiva, dan merekayang seperti jiva-jiva itu, akan mencapai pembebasan yang sempurna segera.
34.  Penguasa dari para rshi, pengabdian pada nama Shiva, yang menghancurkan segala dosa bisa didapatkan oleh mereka yang telah melakukan tapabrata selama berkali-kali kelahiran.
35.  Pembebasan dengan mudah bisa didapatkan oleh mereka yang memiliki bhakti yang istimewa dan tidak terpatahkan pada nama Shiva. Aku yakin akan hal ini.
36.  Meskipun ia telah melakukan banyak dosa, seseorang yang memiliki rasa bhakti pada Japa nama Shiva, sudah pasti akan terbebas dari segala dosa.
37.  Sebagaimana pepohonan dalam hutan yang habis dibakar oleh api yang besar demikian pula tumpukan dosa akan dibakar oleh nama Shiva.
38.  Rshi Saunaka, ia yang senantiasa secara teratur memakai abu suci ditubuhnya,dan melakukan japa nama Shiva, akan sanggup menyeberangi lautan keduniawian yang paling ganas sekalipun.
39.  Orang yang melakukan japa pada nama Shiva tidak akan tersentuh oleh dosa bahkan oleh dosa mencuri milik brahmana ataupun membunuh banyak brahmana sekalipun.
40.  Setelah meneliti semua isi kitab Veda, maka para leluhur kita mengambil kesimpulan akhir bahwa cara yang termulia untuk mengarungi lautan keduniawian adalah dengan melakukan japa nama Shiva.
41.  Para rshi yang mulia, perlukah aku mengatakan lebih banyak lagi? Dengan satu sloka aku hars menjelaskan keagungan nama Shiva yang sanggup menghancurkan segala dosa.
42.  Kekuatan nama Shiva dalam menghancurkan dosa-dosasungguh sangat jauh dari bayangan manusia.
43.  Para rshi sekalian, pada jaman dahulu, raja Indradyumna yang sebelumnya adalah seorang penjahat besar kemudian menjadi seorang jiva yang agung melalui nama Shiva.
44.  Para rshi sekalian, seorang brahmana wanita yang terikat melakukan dosa yang amat besar tiba-tiba mencapai kesucian yang tinggi, hanya melalui nama Shiva.
45.  Para brahmana yang istimewa sekalian, demikianlah aku telah menceritakan pada kalian tentang keistimewaan nama Shiva. Sekarang dengarkanlah pada keagungan abu suci, yang tersuci diantara segala benda suci.

BAB XXII (Aturan membagi Naivedya Shiva pada orang lain dan keagungan pohon Bilva)


Para rshi berkata :
1.      Tuan rshi, kami telah mendengarkan tentang persembahan yang bisa dimakan (Naivedya) yang ditujukan kepada Shiva, tidak boleh dimakan oleh orang lain. Mohon ceritakanlah pada kami tentang hal ini juga tentang keagungan pohon Bilva.

Rshi Suta berkata :
2.      Para rshi sekalian, sekarang dengarkanlah dengan penuh perhatian. Dengan senang hati aku akan menceritakan semuanya pada kalian. Kalian yang telah melaksanakan ritual pada Shiva sungguh terberkati.
3.      Penyembah Shiva yang tulus dan suci, dengan penuh pengabdian pada ritual suci hendaknya mendapatkan Naivedya Shiva. Ia harus meninggalkan semua pikiran yng tidak ada gunanya.
4.      Bahkan hanya dengan melihat Naivedya (persembahan) Shiva seseorang akan tersucikan dari dosa. Jika persembahan itu telah dimakan maka ia akan mendapatkan crore pahala dalam waktu sekejap.
5.      Seribu persembahan tidak akan ada gunanya. Jika Naivedya Hsiva telah dimakan maka seseorang akan mencapai tingkat kesatuan pada Shiva.
6.      Jika dalam sebuah keluarga Shiva Naivedya telah biasa diambil dan dibagi-bagi maka keluarga itu akan menjadi suci dan juga membuat orang-orang disekitarnya menjadi suci.
7.      Jika Naivedya Shiva telah dibagikan maka orang harus menerimanya dengan pnuh bhakti dan kerendahan hati. Hendaknya dimakan dengan senantiasa mengucapkan nama dan mengingat Shiva.
8.      Jika seseorang yang diberikan Shiva Naiovedya menolak untuk menerimanya karena ia berpikir bisa mengambilnya  setelah emlakukan kegitan lain, maka ia dinyatakan melakukan dosa.
9.      Setelah mendapatkan inisiasi dalam ajaran Shiva, maka penyembah hendaknya membuat persembahan yang dipersembahkan kepada patung lingga yang terbuat dari perak, emas dan sebagainya atau Linga yang secara mental disthanakan dalam hatinya.
10.  Naivedya yang berasal dari patung linga jenis apa saja hendaknya dianggap sebagai berkah atau anugrah. Orang yang telah mendapatkan inisiasi pada ajaran Shiva hendaknya mengambil persembahan itu sebagai sebuah anugrah.
11.  Sekarang dengarkanlah peraturan bagi orang yang berasal dari aliran atau kepercayaan lain, namun meyakini Shiva, yang hendak menerima persembahan Naivedya Shiva.
12.  Sesuai dengan patung linga yang terdapat dibawah ini yaitu : yang diperoleh dari batu Salagrama, Rasalinga, linga yang terbuat dari batu karang, dari perak, emas, kristal, perhiasan, linga yang didirikan oleh para dewa dan Siddha, linga Kasmir dan Jyotirlinga (153), dengan mendapatkan persembahan (Naivedya) dari linga-linga diatas maka pahalanya sama dengan melakukan ritual Candrayana (154). Bahkan seorang pembunuh seorang brahmana seklaipun jika menerima psersembahan ini akan tersucikan segera dosa-dosanya.
13.  satu bagian dengan sloka 13
14.  satu bagian dengan sloka 13
15.  satu bagian dengan sloka 13
16.  Jika linga itu adalah jenis Banalinga yang terbuat dari bahan metalik, Sidhalinga, dan Svayambhulinga dan dalam linga yang lain dan dalam patung yang lainya, Chanda, yang merupakan salah satu pelayan Shiva tidak termasuk didalmnya. Dimana Chanda tidak diikutkan dalam puja maka para laki-laki boleh menerima persembahan dengan penuh bhakti. Namun dimana saja Chanda diikutkan dalam puja linga maka tidak seorang laki-lakipun yang boleh mengambil makanan persembahan itu.
17.  satu bagian dengan sloka 16
18.  Setelah melakukan upacara permandian suci pada patung linga jika seseorang meminum air yang dipakai untuk memandikan itu tiga kali maka ia akan terbebas saat itu juga dari tiga jenis dosa yang dilakukannya.
19.  Jika sama sekali tidak ada sesuatu yang bisa diambil sebagai persembahan maka air itulah Naivedya Shiva. Segala sesuatu yang tidak berhubungan atau tidak ada kontak dengan linga adalah benda suci dan bisa dipakai untuk prasadam (makanan persembahan). Jika sebuah persembahan telah mengalami kontak atau hubungan dengan Salagrama Sila, maka persembahan itu adalah suci dan bisa diambil sebagai prasadam meskipun dalam bentuk daun, bunga, buah atau pun air.
20.  satu bagian dengan sloka 19
21.  Para rshi sekalian, demikianlah aku telah menceritakan pada kalian tentaang peraturan persembahan makanan, sekarang dengarkanlah dengan jelas dan penuh bhakti. Aku akan menjelaskan tentang keagungan pohon Bilva.
22.  Pohon Bilva adalah simbol Shiva. Pohon ini dipuja bahkan oleh para dewa. Sungguh sulit untuk memahami keagungannya. Keagungannya hanya biasa dipahami pada batas-batas tertentu.
23.  Dikatakan bahwa tempat suci apapun yang ada didunia ini berasal dari akar pohon Bilva.
24.  Ia yang memuja Mahadewa dalam wujud linga yang berada dibawah akar pohon Bilva akan menjadi jiva yang tersucikan. Tentu saja ia akan mencapai Shiva.
25.  Ia yang menuangkan air pada kepala linga pada akar pohon bilva, dianggap telah melakukan permandian suci di semua tempat suci seluruh dunia. Sungguh ia benar-benar suci.
26.  Melihat air yang membasahi akar dan sekeliling pohon Bilva, maka Shiva akan berkenan pada orang itu.
27.  Orang yang memuja akar pohon Bilva dengan mempersembahkan dupa dan bunga akan mencapai alam Shiva. Kebahagiaannya akan meningkat dan keluarganya akan senantiasa sejahtera dan berkembang.
28.  Ia yang menerangi akar pohon Bilva dengan sebuah lampu dengan penuh bhakti maka ia akan mencapai pengetahuan tentang kebenaran dan akhirnya akan bersatu dengan Shiva.
29.  Ia yang memuja pohon Bilva yang sedang tumbuh berkembang akan menjadi terbebas dari dosa-dosa.
30.  Jika seseorang memberi makan pada seorang penyembah Shiva dibawa hsebuah pohon Bilva, maka ia akan mendapatkan pahala sepuluh juta kali lipat dai pahala memberi makan bukan dibawah pohon Bilva.
31.  Ia yang memberi makan nasi yang dimasak dalam susu dan mentega pada seorang penyembah Shiva dibawah pohon Bilva tidak akan pernah menjadi miskin.
32.  Para brahmana sekalian, demikianlah aku telah menceritakan tentang cara pemujaan kepada patung linga Shiva dengan semua bagian dan sub-bagiannya. Puja ini terdiri dari dua bagian utama yaitu puja yang dilakukan untuk mendapatkan segala keinginan duniawi dan yang ditujukan untuk mencapai pembebasan dengan membuang semua keinginan duniawi tersebut.
33.  Puja pada Yoni menghasilkan pemenuhan segala keinginan duniawi bagi mereka yang mengejar kenikmatan duniawi dan pembebasan pada mereka yang membuang segala keinginan duniawi.
34.  Pada akhir dari upacara maka ia harus mempersembahkan nasi dari beras Sali sebagai persembahan. Dan patung lingga hendaknya ditaruh pada sebuah peti atau tempat khusus terpisah dari rumah.
35.  Ia yang telah melepaskan keduniawian (Nivritta) hendaknya melakukan Karapuja (puja dengan telapak tangan). Ia harus mempersembahkan makanan itu pada dewa yang biasa dipujanya. Linggam dalam bentuk halus ditujukan untuk pada Nivritta ini.
36.  Ia harus mempersembahkan abu suci baik untuk puja maupun sebagai persembahan. Dan pada akhir dari upacara hendaknya ia menaruh linga itu dikepalanya sebagai tanda hormat baru kemudian menaruhnya ditempat yang disediakan untuk patung itu.
151. Astamurti Shiva, lihat catatan 89
152. Daun dan buahnya adalah buah yang suci untuk Shiva.
153. Jyotirlinga itu berjumlah duabelas yaitu Somanatha di Gujarat, Malikarjuna disebuah gununga dekat sungai Krshna, Mahakaleswara di Ujjain, Omkaramandhata di Narmada, Amareswara di Ujjain, Vaidhyanatha di Bengali, Rameswara dipulau Rameswara,  Bhimasankara di distrik Rajamundry, Visveswara di Banares, yang terletak dipinggir sungai Gomati, dan Kedarnath di Himalaya.
154. Candrayana adalah sebuah ritual, sebuah tapa penebusan dosa. Upacara ini didasarkan pada perhitungan bulan mati atau bulan bersinar penuh.

BAB XXI (Jumlah patung lingga Shiva yang digunakan dalam puja untuk mendapatkan hasil dari apa yang diinginkan)


Para rshi berkata :
1.      Rshi Suta, yang beruntung, murid dari Vyasa, sujud hamba pada anda. anda telah menjelaskan prosedur pemujaan patung lingga. Sekarang mohon jelaskanlah tetang jumlah linga yang harus dipakai pemenuhan keinginan. Anda adalah yang senantiasa bermurah hati pada mereka yang menderita atau sedih.
2.      satu bagian dengan sloka 1

Rshi Suta berkata :
3.      Para rshi sekalian dengarkanlah cara atau persyaratan untuk membuat linga untuk pemenuhan segala keinginan dimana dengan mengikutinya maka seseorang akan mendapatkan kepuasan maksimal.
4.      Jika ada orang yang memuja dewa lain tanpa memuja patung lingga, maka puja yang dilakukannya tidak akan menghasilkan apa-apa. Pengendalian diri dan sumbangan yang diberikannya akan sia-sia.
5.      Jumlah patung linga yang dibuat untuk pemenuhan berbagai keinginan yang berbeda, yang sesuai dengan aturannya akan menghasilkan pahal sesuai dengan keinginan seseorang.
6.      Pembangkitan, peletakan dan puja  semua dilakukan secara berbeda. Hanya patung linganya saja yang sama bentuknya. Sedangkan yang lainnya adalah berbeda.
7.      Orang yang mengejar pengetahuan harus dengan senang hati membuat seribu patung linga dan mempersembahkan puja. Maka ia pasti akan mendapatkan apa yang diinginkannya.
8.      Orang yang menginginkan kekayaan hendaknya membuat limaratus patung linga ; menginginkan seorang putra ia harus membuat seribu lima ratus linga ; menginginkan pakian, kain dan sejenisnya maka ia harus membuat limaratus linga.
9.      Orang yang berambisi untuk mendapatkan pembebasan harus membuat satu crore patung linga, yang menginginkan sejumlah tanah maka ia harus membuat seribu patung linga ; yang memohon belas kasih Shiva ; harus membuat tiga ribu linga ; mereka yang berambisi untuk mendapatkan tempat suci hendaknya membuat duaribu patung linga.
10.  Orang yang menginginkan banyak teman harus membuat tiga ribu patung linga, mereka yang menginginkan kekuasaan harus membuat delapan ratus patung linga, mereka yang menginginkan kematian seseorang hendaknya membuat tujuh rauts patung linga, sedangkan mereka yang ingin manrik hati seseorang hendaknya membuat delapan ratus patung lingga.
11.  Orang yang menginginkan kehancuran musuh-musuhnya harus membuat seribu patung linga, mereka yang ingin melumpuhkan harus membuat seribu patung linga, sedangkan mereka yang ingin menciptakan permusuhan diantara orang lain harus membuat limaratus patung linga.
12.  Orang yang ingin terbebas dari segala halangan maka ia harus membuat seribu lima ratus patung linga, jika ada rasa takut pada seorang raja besar yang sewenang-wenang maka ia harus membuat linga sebanyak limaratus buah.
13.  Jika ada bahaya maling, perampok dan sebagainya maka patung linga yang dibuat berjumlah duaratus, jika ada gangguan dari roh jahat seperti Dakini (150) dan mahluk jahat lainnya maka patung linga yang dibuat adalah lima ratus buah.
14.  Jika terjadi kemiskinan pada seseorang maka patung linga yang dibuat adalah lima ribu buah. Jika membuat sepuluh ribu patung linga, maka semua keinginan akan terpenuhi. Para rshi sekalian sekarng aku akan menjelaskan prosedur pelaksanaan sehari-harinya. Maka dengarkanlah.
15.  Membuat satu patung linga setiap harinya akan menghapuskan dosa-dosa. Dua patung linga akan memberikan kekayaan. Tiga untuk pemenuhan segala keinginan.
16.  Diatas jumlah ini maka semakin banyak pahala yang akan didapatkan. Sekarang aku akan menyebutkan pendapat dari banyak orang suci tentang linga.
17.  Dikatakan bahwa seseorang akan tidak pernah takut jika membuat sepuluh ribu patung linga. Pahalanya akan membuat seseorang tidak akan takut pada orang-orang besar seperti raja dan sebagainya.
18.  Orang yangingin terbebas dari penjara harus membuat sepuluh ribu patung linga. Jika ada rasa takut dengan pengaruh mahluk jahat seperti Dakini dan sebagainya maka ia harus membuat patung linga sebanyak sepuluh ribu.
19.  Orang yang tidak memiliki keturunan harus membuat limapuluh lima ribu linga, seseorang akan mendapatkan anak putri jika ia membuat sepuluh ribu patung linga.
20.  Seorang penyembah akan mendapatkan kesejahteraan dan perkenan dari Vishnu jika membuat sepuluh ribu patung linga. Ia akan mendapatkan keagungan dan kekayaan yang tidak tertandingi jika ia sanggup membuat satu juta patung linga.
21.  Jika seseorang sanggup membuat satu crore maka ia akan menjadi Shiva sendiri.
22.  Pemujaan kepada patung linga yang terbuat dari tanah liat mendapatkan pahala yang sama dengan mereka yang membuat satu crore linga. Ini akan membuat kebahagiaan duniawi dan pembebasan padanya. 
23.  Ia yang membuang sia-sia masa hidupnya tanpa melakukan puja pada patung linga berarti telah mengalami rugi besar. Ia tidak ada bedanya dengan mereka yang jahat dan berjiwa jahat.
24.  Jika pemujaan patung linga dibandingkan dengan pemberian segala jenis sumbangan, upacara suci, semua tempat suci, pengendalian diri, upacara kurban, maka semua itu akan seimbang beratnya dengan puja linga.
25.  Pada jaman Kaliyuga ini, pemujaan patung linga adalah yang terbaik dan teristimewa dan ini bisa kita lihat dengan jelas di dunia ini. Tida kada lagi hal lain yang lebih berharga. Ini adalah keputusan akhir dari seluruh kitab Veda dan budaya agama.
26.  Patung linga memberikan kebahagiaan duniawi dan pembebasan. Puja padanya akan menghalangi segala jenis kesulitan dan keburukan. Dengan melakukan puja padanya maka seseorang akan mencapai identitas yang sama dengan Shiva pada suatu saat nanti.
27.  Karena patung linga ini telah disetujui dan dipuja oleh para rshi maka setiap orang harus memujanya dengan cara yang telah ditetapkan.
28.  Berdasarkan ukuran dari patung linga itu, ada tiga jenis yaitu Utama (terbaik), Madhyama (menengah) dan Nica (biasa). Para rshi yangutama sekalian, aku akan menjelaskannya pada kalian maka dengarkanlah.
29.  Sebuah patung linga yang panjangnya empat angula (inchi) dengan sebuah alas (linga) yang bagus dikatakan sebagai yang terbaik dari semua jenis linga oleh para rshi meupun kitab suci.
30.  Setengah dari itu adalah yang menengah. Setengah darinya adalah yang biasa. Demikianlah aku telah menjeelaskan tiga jenis ukuran linga.
31.  Ia yang memuja banyak patung linga seperti itu setiap hari dengan penuh bhakti dan keyakinan bisa mendapatkan pemenuhan segala keinginan yang ada di hatinya.
32.  Dalam keempat Veda tidak ada yang lebih suci yang disebutkan selain pemujaan kepada patung linga. Ini adalah kesimpulan akhir yang dicapai oleh semua kitab suci.
33.  Semua ritual lain bisa ditinggalkan begitu saja, kecuali puja pada patung linga. Orang yang benar-benar terpelajar hanya akan memuja patung linga dengan sepenuh hati dan bhaktinya.
34.  Jika patung linga dipuja maka itu berarti bahwa seluruh semesta yang terdiri dari pergerakan dan bukan pergerakan telah dipuja. Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan mereka yang telah tenggelam dalam lautan keduniawian selaina dengan puja linga.
35.  Manusia didunia ini buta karena kebodohan mereka sendiri. Pikiran mereka telah dikotori dengan keinginan duniawi. Selain puja linga, maka tidak ada lagi rakit yang bisa menyelamatkan mereka dari bahaya tenggelam.
36.  Hari, Brahma, dan para dewa yang lain, para rshi, Yaksha, Raksasa, Gandharva, Carana, Siddha, Daitya, Danava, Sesa, dan ular yang lainnya, Garuda dan burung lain, semua Manu, Prajapati, Kinara, manusia dan sebagainya telah memuja linga yang memberikan kekayaan dan kesejahteraan dengan penuh bhakti dan pengabdian dan telah mendapai berbagai hasil yang menakjubkan.
37.  satu bagian dengan sloka 36
38.  satu bagian dengan sloka 36
39.  Para brahmana, Kshatrya, Vaishya, Shudra, dan merekay ang lahir dari perkawinan antar kasta hendaknya memuja patung linga dengan penuh bhakti dengan menggunakan mantra yang telah dijelaskan.
40.  Para brahmana rshi sekalian, perlukah aku katakan bahwa semua orangberhak memuja linga tanpa membedakan jenis kelamin, suku, kepercayaan dan sebagainya ?
41.  Mereka yang telah menjalani upacara lahir kedua kali bisa melakukan ritual ini dengan baik sesuai dengan aturan Veda, namun tidak demikian halnya dengan mereka yang tidak mengalami ritual ini sebelumnya.  
42.  Dewa Shiva sendiri telah menyatakan bahwa hanya mereka yangtelah melalui upacara kelahiran yang kedua kali saja yang berhak untuk melakukan ritual Veda dan buklan orang lain.
43.  Akan tetapi para Dvija yang telah dikutuk oleh Dadhici, Gautama, dan yang lainnya tidak melakukan ritual ini dengan baik.
44.  Orang yang meninggalkan ritual Veda dan malah mengikuit ritual yang dijelaskan dalam Smerti atau kitab lainnya tidak akan dapat mendapatkan hasil yang diharapkannya.
45.  Penyembah sejati setelah melakukan puja seperti yangtelah ditetapkan maka ia harus melakukan puja pada delapan tubuh kosmik Shiva yang terdiri tiga alam semesta.
46.  Bumi, air, api, angin, ether, bulan, dan orang yang melakukan upacara kurban, semua ini adalah delapan tubuh kosmik Shiva.
47.  Sarva, Bhava, Rudra, Ugra, Bhima, Isvara, Mahadewa, Pasupati, adalah manifestasi dari Shiva yang hendaknya dipuja dalam delapan tubuh kosmik beliau itu.
48.  Selanjutnya ia harus memuja para pengawal atau pelayan Shiva dengan penuh bhakti dengan pasta cendana, beras mentah dan daun suci pada empat enjuu arah dimulai dari timur laut.
49.  Mereka adalah Isana, Nandi, Chanda, Mahakala, Bhrngin, Vrsa, Skanda, Kapardisa, Soma dan Sukra.
50.  Virabhadra berada didepan dan Kritimukha berada dibelakang. Maka selanjutnya ia harus memuja sebelas Rudra.
51.  Selanjutnya ia harus melakukan japa mantra lima suku kata, Satarudriya, puja-puji untuk Shiva, dan membaca Pancanga, dan melakukan Pradhaksina. Setelah melakukan sujud maka ia harus melakukan ritual akhir pada patung linga. Demikianlah aku telah menjelaskan tentang puja pada Shiva.
52.  satu bagian dengan sloka 51
53.  Upacara suci hendaknya dilakukan dengan menghadap keutara pada malam hari. Demikian juga puja pada Shiva hendaknya dilakuka dengan menghadap ke utara bukan ketimur. Saktisamhita tidak boleh dibaca dengan menghadap ke utara atau barat.
54.  satu bagian dengan sloka 53
55.  Shiva henkdanya jangan dipuja tanpa mengenakan Tripundraka, Rudhraksha dan Bilvapatra. Yang terbaik diantara pararshi, jika upacara telah belangsung, jika abu suci tida kada, maka Tripundra (tiga garis mendatar pada dahi) hendaknya dikenakan dengan menggunakan tanah putih.   
56.  Satu bagian dengan sloka 55.
150.    Seorang pelayan setia Kali yang memakan daging manusia. Para Dakini ini juga disebut sebagai Asrapa atau ‘para peminum darah’.