Sabtu, 23 Juli 2011

BAB XVII (Keagungan suku kata Om dan mantra lima suku kata)


Para rshi berkata :
1.      Tuan rshi yang agung, ceritakanlah pada kami tentang keagungan dari suku kata Om dan enam Linga. Mohon jelaskanlah cara penghormatan pada para penyembah Shiva.

Rshi Suta berkata :
2.      Para rshi sekalian, anda semua telah menanyakan pertanyaan yang sangat istimewa. Hanya Shiva yang sanggup untuk menjelaskannya dengan benar. Selain beliau, tidak akan ada orang lain yang sanggup melakukannya.
3.      Tapi aku akan berusaha untuk menjelaskannya dengan berkah Shiva. Semoga Shiva senantiasa menjaga kita, anda sekalian dan semua orang.
4.      Suku kata Om merupakan sebuah perahu istimewa yang akan menyeberangkan kita dari samudra keduniawian. (Pranava berasal dari kata Pra = Prakriti atau keduniawian, dan Nava yang berarti perahu)
5.      Atau Pranava juga berarti ‘tidak ada dunia untukmu’ atau juga berarti itu yang menuntunmu menuju pembebasan’.
6.      Pranava juga berarti ‘itu yang menuntun pada pengetahuan yang baru’ Setelah menghancurkan semua kegiatan perbuatan, maka orang yang mengucapkan Pranava dan melakukan puja  akan mendapatkan, pengetahuan yang baru tentang jiwanya. Pranava ini terdiri dari dua wujud yaitu wujud yang halus dajn wujud yang kasar.
7.      satu bagian dengan sloka 6
8.      satu bagian dengan sloka 6
9.      Wujud yang halus terdiri dari satu suku kata dimana persatuan lima suku kata pembentuknya tidak terbedakan lagi. Sedangkan wujud yang kasar terdiri dari limasuku kata dimana semua suku kata yang ada termanifestasikan didalamnya.
10.  Wujud yang halus diperuntukkan bagi para Jivanmukta (mereka yang telah mengalami pembebasan). Perlunya perenungan terhadap suku kata ini adalah untuk menghancurkan kesan badaniah atau keduniawian.
11.  Jika kesan ini telah musnah, maka tidak diragukan lagi, roh itu akan bersatu dengan Shiva. Meskipun hanya dengan pengucapan mantra ini, maka ia akan mencapai persatuan dengan Shiva (samadhi).
12.  Orang yang mengucapkan mantra Pranava sebanyak 36 crore tidak diragukan lagi akan mencapai samadhi. Wujud halus Pranava ini juga terbagi menjadi dua yaitu yang panjang dan yang pendek.
13.  Wujud yang panjang hanya ada didalam hati seorang yogi- dalam wujud terpisah, huruf A, U, M Bindu dan Nada. Wujud ini dipenuhi dengan kekuatan suara sang waktu. Shiva, Shakti dan persatuan keduanya ditandai dengan huruf ‘M’ yang lebur dalam tiga huruf lainnya. Inilah yang disebut sebagai Pranava yang halus dalam bentuk singkat atau pendek. Pranava ini harus diucapkan oleh mereka yang ingin menghapuskan dosa-dosanya.
14.  satu bagian dengan sloka 13
15.  satu bagian dengan sloka 13
16.  Lima unsur yang terdapat dialam ini yaitu ether, udara, api dan tanah dan lima unsur halusnya yaitu suara, sentuhan, wujud, rasa dan bau, semua ini akan bersatu dalam rangka pencapaian suatu keinginan yang disebut Pravritta. Pranava yang berwujud halus dalam bentuk singkat ditujukan pada mereka yang menginginkan keberlanjutan kesadaran duniawi dan mereka yang tidak menginginkan kedunawian (87). Pranava hendaknya dipergunakan ada permulaan Vyahrti (88), mantra permulaan Veda, dan dalam pelaksanaan doa pagi dan sore bersamaan dengan Bindu dan Nada. Jika ia mengucapkan mantra ini sembilan crore maka ia pasti akan menjadi sebuah jiwa yang murni.
17.  satu bagian dengan sloka 16
18.  satu bagian dengan sloka 16
19.  Mengucapakan lebih lanjut sebanyak sembilan crore lagi maka ia akan mengalahkan unsur bumi atau tanah. Sembilan crore lagi akan membuatnya mengalahkan unsur air.
20.  Demikianlah seterusnya, setiap pengulangan sembilan crore akan memungkinkannya untuk mengatasi elemen-elemen lain seperti udara, api dan ether.
21.  Lima unsur halus seperti bau, rasa, sentuhan dan sebagainya juga bisa diatasi dengan pengucapan secara berulang-ulang sebanyak sembilan crore untuk mesing-mesing elemen hingga ahirnya setelah semua elemen itu hancur maka tinggallah sang ego yang perlu untuk ditundukkan dengan sembilan crore japa.
22.  Dengan secara teratur mengucapkannya sebanyak seribu kali, maka sang pemuja akan menjadi suci murni. Oleh karena itu, para brahmana sekalian, pranava mantra ini sangat membantu dala pemenuhan keinginan seseorang.
23.  Seorang penyembah yang melakukan japa sebanyak seratus delapan crore Pranava mantra dan telah mencapai penerangan akan menguasai Suddhayoga.
24.  Seorang yang telah menguasai Suddhayoga sudah tentu telah menjadi jiwa yang terbebas. Seorang Mahayogi yang melakukan japa dan meditasi secara khusus pada Shiva dalam wujud Pranava dan mempertahankan kesadaran mistiknya, sudah tentu akan menjadi Shiva sendiri. Ia harus melakukan japa setelah sebelumnya melakukan Angayasa (suatu ritual dengan menyentuhkan jari pada bagian-bagian tubuh tertentu) dan membangkitkan rshi, dewa dan metre dari mantra yang bersangkutan.
25.  satu bagian dengan sloka 24
26.  Penyembah yang melatih Pranayama, dengan disertai ritual Angayasa akan menjadi seorang rshi. Ia akan mencapai pahala dari ritual Nyasa yaitu berkah dari sepuluh Ibu suci (dewi) dan pencapai enam jalan.
27.  Sedangkan mereka yang melakukan kegiatan dan tidak menyenangi kegiatan atau melakukan keduanya, dianjurkan untuk melakukan japa Pranava yang kasar. Shivayogi adalah tiga jenis orang suci yang mengabdi pada tiga jenis kegiatan yaitu ritual, tapabrata dan Japa. Kriyayogin adalah orang yang berkecimpung dan menguasai upacara ritual, menyumbang dan bersujud dan mengucapkan ‘namah’ dan sebagainya. Tapoyogin adalah orang yang tidak menyakiti mahluk lain dan mengendalikan Indera berpantang makan dan melakukan puja. Sedangkan Japayogin adalah orang yang tenang, hanya melakukan Japa dan terbebas dari segala keinginan dan juga melakukan kegiatan yang dilakukan oleh seorang Tapoyogin.
28.  satu bagian dengan sloka 27
29.  satu bagian dengan sloka 27
30.  satu bagian dengan sloka 27
31.  Seorang yang berhati tulus akan mencapai pembebasan selangkah demi selangkah, diawali dengan Salokya sebagai hasil penyucian dari pemujaan yang dilakukan pada para Shiva yogi dengan enam belas pelayanan Homa.
32.  Para brahmana sekalian, sekarang aku akan menjelaskan tentang Japayoga, maka dengarkanlah. Bahkan orang yang melakukan Tapabrata akan harus melakukan japa untuk menyucikan dirinya.
33.  Para brahmana sekalian, mantra lima suku kata Shiva adalah Pranava dalam bentuk kasar. Nama Shiva digunakan di akhir sedangkan kata ‘namah’ mengawalinya. (Namah Shivaya = sujud pada Shiva). Mantra ini telah menjelaskan lima prinsip.
34.  Japa dari mantra lima suku kata harus selalu menyertakan Pranava. Seseorang bisa mendapatkan segala sesuatu dengan melakukan japa mantra lima suku kata.
35.  Para brahmana sekalian, penyembah hendaknya selalu mengikuti instruksi gurunya, duduk ditempat yang telah dibersihkan terlebih dahulu, lalu memulai melakukan Japa. Latihan hendaknya dimulai pada Caturdashi saat bulan bersinar setengah dan diselesaikan pada saat Caturdashi bulan mati.
36.  Bulan Magha dan Bhadrapada adalah bulan yang paling bertuah dari bulan-bulan lainnya. Pada perioda waktu melakukan japa ia hendaknya makan sekali sehari dengan jumlah yang terbatas. Ia harus berhenti dari kebiasaan melakukan pembicaraan yang tidak berguna dan mengendalikan seluruh organ inderanya. Ia dengan tulus ikhlas harus melakukan pelayanan pada orang tuanya, raja atau majikannya atau siapa saja yang menjadi tempat berlindungnya. Dengan melakukan Japa sebanyak seribu kali, maka ia akan terbebas dari perasaan berhutang budi.
37.  satu bagian dengan sloka 36
38.  Mantra lima suku kata hendaknya diucapkan sebanyak 500.000 kali, sambil membayangkan berbagai aspek Shiva yang sedang duduk dalam pose teratai. Beliau adalah penganugrah segala pahala. Beliau memiliki bulan sabit di dahiNya. Beliau juga memberikan tempat untuk dewi Gangga pada jalinan rambutNya. Dengan Sakti yangduduk di paha kirinya, beliau bersinar cemerlang dengan dikelilingi oleh para pelayan setiaNya. Beliau melakukan Abhayahasta (tangan terangkat tanda memberi berkah dan pembebasan dari rasa khawatir). Beliau adalah asal dari segala berkat. Beliau adalah Sadasiva. Awalnya beliau harus selalu dipuja secara mental atau dibayangkan bersthana dihati atau diwilayah matahari. Ketika melakukan japa ini, ia hendaknya menghadap kearah matahari terbit. Semua perbuatannya harus suci murni,. Pada pagi hari pada saat caturdashi ada perioda bulan mati, setelah melakukan semua rutinitas paginya, maka ia harus duduk ditempat yang nyaman. Ia harus mengendalikan inderanya. Ia harus mengucapkan mantra lima suku kata sebanyak 12000 kali.
39.  satu bagian dengan sloka 38
40.  satu bagian dengan sloka 38
41.  satu bagian dengan sloka 38
42.  satu bagian dengan sloka 38
43.  Untuk kepentingan puja ia harus mengundang lima penyembah Shiva yang agung bersama para istri mereka. Salah satunya hendaknya adalah seorang guru yang istimewa yang akan ditunjuk untuk mewakili wujud Sambha, yang lainnya mewakli Isana, yang ketiga mewakili aspek Shiva yang disebut Aghora, yang keempat adalah mewakili Vama dan yang kelima adalah mewakili aspek Shiva yang disebut sebagai Sadyojata.
44.  satu bagian dengan sloka 43
45.  Semua bahan persembahan untuk puja hendaknya dipersiapkan terlebih dahulu maka puja baru bisa dilakukan. Jika puja yang dilakukan pada awalnya, maka harus diikuti dengan pesembahan ritual dari awal hingga akhirnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Mentega yang dipakai hendaknya dibuat dari susu sapi murni yang tubuhnya tampan dan perkasa. Ia harus membuat sepuluh, seratus, atau ribuan persembahan atau meminta para penyembah Shiva untuk membuatnya. Dalam hal ini, persembahan hendaknya terdiri dari seratus delapan persembahan.
46.  satu bagian dengan sloka 45
47.  satu bagian dengan sloka 45
48.  Pada akhir upacara harus dilakukan pemberian sumbangan, sedekah, para guru diberikan dua sapi (satu sapi jantan dan satunya lagi adalah yang betina) sebagai bayaran untuk beliau. Lima penyembah Shiva yang telah diundang hendaknya dipuja dan ia harus mandi dengan air yang dipakai untuk membasuh kaki para penyembah itu. Maka dengan demikian ia akan memperoleh pahala dari melakukan permandian di 36 crore sungai suci.
49.  satu bagian dengan sloka 48
50.  Ia harus membuat sumbangan hadiah berupa makanan yang telah dimasak dan sepuluh benda-benda cadangan dengan penuh ketulusan. Istri guru kerohaniannya harus diperlakukan sebagai sang dewi Agung (para).  Istri para penyembah lainnya hendaknya juga diperlakukan sebagai Isana dan sisanya hendaknya diperlakukan dengan hormat. Mereka harus diberikan benda-benda yang suci bagi Shiva seperti biji Rudhraksha, kain, dan diberikan sumbangan makanan yang enak setelah melakukan ritual pagi. Kemudian japa harus diakhiri dengan doa-doa pada para dewa.
51.  satu bagian dengan sloka 50
52.  satu bagian dengan sloka 50
53.  Setelah melakukan Purascarana (pengulangan mantra yang diikuti dengan persembahan), maka pelaku rumah tangga akan dianugrahi dengan keampuhan mantra ini. Jika ia melanjutkannya dengan melakukan lima ratus ribu japa lagi maka segala dosa akan dihancurkan.
54.  Setiap limaratus ribu pengulangan mantra yang mengucapkannya akan dianugrahi dengan kekayan dan kesejahteraan yang terdapat dalam berbagai loka dimulai dengan Atala hingga ke Satyaloka.
55.  Jika seorang penyembah meninggal dalam proses pelaksanaan japa itu maka ia akan lahir dibumi ini setelah menikmati berbagai kesenangan di alam-alam lain. Maka ia harus melanjutkan japa yang dilakukannya setelah mendapatkan pahala dekat dengan Brahman.
56.  Setelah  pengucapan sebanyak limaratus ribu kali lagi maka ia akan mengalami persatuan dengan Brahman. Jika sepuluh juta japa dilakukan maka ia akan menjadi identik dengan Brahman itu sendiri.
57.  Demikianlah setelah terserap dalam Karyabrahman (perbuatan Brahman) maka ia mendapatkan segala jenis kenikmatan yang bisa disebutkan hingga tiba masa persatuan abadinya dengan Brahman.
58.  Dalam Kalpa berikutnya ia akan lahir sebagai putra Brahma. Setelah dicerahi oleh Brahman dalam tapa brata yang dilakukannya maka ia akan terbebas sepenuhnya.
59.  Empat alam dimulai dari Patala dan berakhir di alam Satya diliputi oleh lima elemen seperti tanah dan sebagainya. Inilah yang disebut sebagai dunia-dunia Brahma.
60.  Ada empat belas alam Vishnu dimulai dari Satyaloka hingga berakhir di Ksama. Di alam Ksama, Vishnu yang istimewa berada dikota Vaikuntha yang amat indah bersama Lakshmi menikmati kebahagiaannya. Diatas itu dan diakhiri dengan dua puluh delapan.
61.  satu bagian dengan sloka 60
62.  Di alam Kailasa yang suci, Rudra, sang penghancur dari segala ciptaan berada. Diatasnya lagi ada limapuluh enam alam yang diakhiri dengan alam Ahimsa.
63.  Para dewa yang berkuasa dan melakukan kegiatan berada di sebuah kota yang disebut sebagai Jnanakailasa di alam Ahimsa.
64.  Pada akhir dari alam ini terdapatlah roda waktu dan diatas roda waktu ini terdapatlah sebuah ruang angkasa yang disebut sebagai Kalatita. Disana Kala (penguasa kematian berada) dengan dilatarbelakangi oleh Shiva dan atas nama Cakreswara, mempersatu kan semua unit waktu. Dalam kegiatannya ia memporakporandakan Dharma dalam wujud seekor kerbau dengan empat kaki yang melambangkan ketidakjujuran, kekotoran, kekerasan dan sikap kasar. Ia bisa memakai wujud apa saja yang diinginkannya. Ia mengambil wujud seeskor kerbau besar, yang kaya dengan sifat Atheisme, memiliki prajurit yang jahat dan mengucapkan kata-kata yang selalu bertentangan dengan Veda. Ia memiliki seorang teman setia yang disebut sebagai amarah. Ia berkulit hitam dan kadang-kadang ia juga dipanggil sebagai Maheswara.
65.  satu bagian dengan sloka 64
66.  satu bagian dengan sloka 64
67.  satu bagian dengan sloka 64
68.  Dibawah itu adalah kenikmatan Karmabhoga yang merupakan hasil dari perbuatan dan tindakan. Diatas titik itu adalah Jnanabhoga (kenikmatan dari pengetahuan). Dibawahnya adalah Karmamaya dan diatas titik itu adalah Jnanamaya.
69.  Penjelasan Karmamaya - Ma berarti Lakshmi yaitu Karmabhoga. Pencapaiannya disebut sebagai Maya. Kata Ma diartikan sebagai Lakshmi. Pencapaiannya adalah Maya.
70.  Dibawah titik itu adalah Nityabhoga (kebahagiaa abadi). Dibawahnya adalah Nashvarabhoga (kebahagian sementara). Dibawahnya adalah ketidaknyataan dan diatasnya adalah kebebasan.
71.  Ikatan kematian ada tepat dibawahnya. Diatas itu tidak ada lagi keterikatan. Mereka yang melakukan perbuatan dengan penuh hasrat berad adan mengembara dialam ini.
72.  Kenikmatan yang diperoleh dari pelaksanaan upacara tanpa keinginan untuk mendapatkan pahala dikatakan ada diatas alam ini. Mereka yang melakukan pemujaan terhadap rahim dikatakan berada di bawah alam ini.
73.  Pemuja patung linggam yang tidak dipengaruhi oleh keinginan bisa pergi keatas alam ini. Sedangkan mereka yang memuja dewa selain Shiva akan  hidup dibawah alam ini.
74.  Hanya mereka yang memuja Shiva saja yang bisa melampau alam ini. Dibawah alam ini terdapat milyaran jiwa. Sebagaimana pada alam lain, ada tembok besar yang menjadi pembatas dari alam-alam ini.
75.  Orang yang terikat akan keduniawian akan tetap berada dibawah alam ini sedangkan mereka yang telah mencapai pembebasan akan mencapai alam diatasnya. Sedangkan mereka yang memuja substansi alam akan mengembara dibawahnya lagi.
76.  Mereka yang memuja kekuasaan Purusa akan naik ke alam yang lebih tinggi. Saktilinga berada dibawahnya sedangkan Shiva lingga berada diatasnya lagi.
77.  Linga yang tidak termanifestasikan berada dibawahnya akan tetapi yang termanifestasikan berada diatasnya. Linga yang bisa dipahami wujudnya berada dibawah alam ini sedangkan linga yang tak terpahami wujudnya berada diatas alam ini.
78.  Linga eksternal berada dibawah alam ini dan yang internal berada diatasnya. Shaktiloka yang berjumlah seratus duabelas berada dibawahnya.
79.  Bindurupa berada dibawahnya dan Nadarupa ada diatasnya. Karmaloka berada dibawahnya dan Jnanaloka berada diatasnya.
80.  Sikap sujud yang menundukkan segala egoisme dan kesombongan berada diatas alam ini. Kata Jan berarti tidak nyata, Na berarti pertikel negatif. Jadi kata Jnana berarti mengalahkan yang tidak nyata. Mereka yang menyembah berbagai elemen akan berada dibawah alam ini.
81.  satu bagian dengan sloka diatas.
82.  Sedangkan mereka yang memuja Spiritualitas akan pergi jauh diatas alam ini. Vedibhaga (bagian dari Altar) dalam alam Atmalingga yang luas hanya sampai dialam ini saja. Sembilan jenis Prakriti juga berada di alam Vedi. Demikianlah aturan yang berlaku menurut kitab suci.
83.  satu bagian dengan sloka 82
84.  Mereka yang dipenuhi dengan kebajikan dan kejujuran dan sebagainya dan mereka yang dengan tulus memuja Shiva akan dapat menyeberangi Kalachakra yangduduk di atas Adharmamahisa (kerbau kejahatan).
85.  Diatas itu, menuju kearah Shiva loka terdapatlah sebuah kerbau bujang yang merupakan simbol kebajikan. Kerbau ini memiliki kaki yang merupakan simbol kebajikan kejujuran dan sebagainya.
86.  Kerbau Dharma memiliki sifat yang sangat penyabar yang dilambangkan dengan tanduknya, pengendalian diri dari telinganya, keyakinan dari matanya, desahnya melambangkan intelek dan pikirannya. Ia juga dilengkapi dengan suaranya yang melambangkan mantra-mantra Veda.
87.  Kerbau yang digunakan untuk keperluan upacara suci harus dianggap sebagai seperti kerbau yang diterangkan diatas. Yang menguasai kerbau untuk persembahan adalah Kalatita (Maheswara).
88.  Panjangnya umur Brahma, Vishnu dan Mahesa adalah satu hari. Setelah itu tidak akan ada siang dan malam, juga tidak ada kelahiran dan kematian.
89.  Alam-alam yang ada selalu berakhir dengan Karanasatya, dari Karanabrahma (Brahma yang merupakan penyebab) meliputi elemen-elemen halus seperti penciuman dan sebagainya. Diseluruh empatbelas alam itu elemen-elemen halus ini memiliki bentuk-bentuk tertentu. Empat belas Karanavishnu ada disana.
90.  satu bagian dengan sloka 89
91.  Alam-alam Karunarudra berjumlah duapuluh delapan. Alam Karana Isa berjumlah limapuluh enam berada diatasnya.
92.  Brahmacharyaloka diterima oleh Shiva berada diatasnya. Di Jnanakaliasa yang memiliki lima lapisan penutup, wujud Linggam Shiva berada dalam rengkuhan energi Shiva. Ia memiliki lima zone dan lima Brahmakala.
93.  satu bagian dengan sloka 92
94.  Ini disebut sebagai kahyangan dewa Shiva, Sivalaya, yang merupakan Atman yang tertinggi. Hanya disanalah ada Parameswara dengan ditemani oleh Parasakti.
95.  Beliau sangat mahir dalam melakukan lima fungsi penciptaan, memelihara, memberkati dan sebagainya. Tubuhnya adalah kesadaran, pengetahuan dan kebahagiaan sejati.
96.  Beliau senantiasa berada dalam posisi meditasi. Beliau senantiasa penuh berkat. Beliau duduk dalam posisi yang tidak sadar akan segalanya. Beliau bersinar dalam diriNya sendiri.
97.  Penampakan beliau bisa didapatkan dalam meditasi, upacara suci dan sebagainya. Dengan melakukan ritual sehari-hari dan pemujaan, pikirannya diarahkan ke dalam ritual suci untuk Shiva yang akan menuntun pada penampakan beliau. Mereka yang mendapatkan penampakan beliau sudah tentu akan mendapatkan pembebasan.
98.  satu bagian dengan sloka 97
99.  Pembebasan itu sebenarnya berwujud kesadaran akan Atman yang sejati. Ini adalah sikap beristirahat dalam keagungan jiva sendiri. Ini bisa didapatkan dengan melakukan upacara suci, tapabrata, Japa, pengetahuan, meditasi dan kebajikan.
100.          Relaksasi akan dijamin bila seseorang mendapatkan penampakan Shiva. Shiva yang maha pengasih akan senantiasa menghapuskan kegelapan sebagaimana matahari yang melenyapkan kegelapan dan ketidaksucian dengan sinarnya. Jika kebodohan telah dilenyapkan maka pengetahuan dan kesadaran akan Shiva mulai berfungsi.
101.          satu bagian dengan sloka 100
102.          Dengan mendapatkan pngetahuan tentang Shiva maka seseorang akan mendapatkan pahala Relaksasi yang dimaksudkan itu. ia akan menjadi penuh syukur atas pencapaiannya itu.
103.          Sekali lagi, dengan melakukan sepuluh japa mantra maka ia akan mencapai alam Brahma. Sepuluh juta lagi maka ia akan mencapai alam Vishnu, sepuluh juta lagi maka akan mencapai alam Rudra dan dengan sepuluh juta lagi maka ia akan mencapai alam Ishvara.
104.          satu bagian dengan sloka 103
105.          Dengan melanjutkan jumlah japa yang sama maka ia akan mencapai alam Kalachakra, lapisan pertama dari alam Shivaloka.
106.          Kalachakra terdiri dari lima roda, salah satunya mengatasi yang lainnya. Pemandangan dan Ilusi membentuk alam Brahmachakra, kenikmatan dan delusi membentuk alam Vishnu chakra. Angkara dan delusi membentuk Raudra chakra, Revolusi membentuk alam Ishwara chakra, sedangkan pengetahuan dan ilusi membentuk alam Shiva chakra. Demikianlah para sarjana menjelaskan lima chakra ini.
107.          satu bagian dengan sloka 107
108.          Selanjutnya dengan sepuluh crore japa maka ia akan mencapai alam Karana Brahman. Kemudian dengan sepuluh japa lagi maka ia akan mendapatkan kesejahteraan dan sebagainya dialam ini.
109.          Demikianlah secara perlahan-lahan ia akan mencapai alam Vishnu dan alam para dewa yang lain dan juga menikmati berbagai fasilitas dialam itu. Kemudian dengan menyelesaikan pengulangan mantra seratus lima crore kali ia akan mencapai alam Shivaloka. Dan berada di singgasana yang kelima.
110.          satu bagian dengan sloka 109
111.          Disana ada sebuah panggung perak, sebuah sungai pembaringan, dan seekor kerbau yang melambangkan tapabrata.
112.          Kahyangan yang kelima ini adalah kahyangan Shiva dalam wujud Sadyojata. Sedangkan pada kahyangan yang kelima ada Vamadeva.
113.          Kahyangan yang ketiga adalah Aghora. Sedangkan kahyangan yang kedua adalah untuk Sambha Purusa.
114.          Kahyangan yang pertama adalah kahyangan Isana. Tempat yang kelima adalah Dhyana Dharma (kebajikan meditasi).
115.          Kahyangan Balinatha adalah pemberi Amrita (nektar keabadian). Setelah itu kemudian yang keempat adalah Mandapa dengan patung Chandrashekra (sebuah wujud Shiva).
116.          Kahyangan Somaskanda adalah Mandapa yang ketiga. Mereka yang bijak mengatakan bahwa Mandapa yang kedua adalah Nrtya Mandapa.
117.          Mandapa yang pertama adalah kahyangan Mulamaya (ilusi yang utama) dan sangat bertuah dan menempatkan diri disana. diatas tempat ini adalah ruangan utama, dimana berada simbol utama (Linggam) dewa Shiva.
118.          Tidak seorangpun bisa menyadari kekuatan Shiva yang berada dalam wujud lembu Nandi. Nandi duduk di luar, dan terus mengulangi mantra lima suku kata.
119.          Pengetahuan ini diturunkan dari para guru yang terdahulu. Aku mendapatkannya dari Nandisa. Diatas itu, maka tidak ada yang sanggup menerangkannya kecuali yang mengalaminya sendiri yaitu Shiva.
120.          Keagungan dan keindahan Sivaloka hanya bisa dipahami oleh mereka yang telah mendapatkan berkah dari Shiva dan bukan siapa-siapa yanglain, demikian para bijaksana mengatakan.
121.          Demikianlah para brahmin yang telah menguasai pengendalian diri medapatkan pembebasan secara perlahan-lahan. Aku juga akan memberikan proses lain dari penjelasan sebelumnya. Dengarkanlah dengan penuh perhatian.
122.          Para brahmin wanita harus mencari petunjuk dari para guru dan melakukan japa yang diakhiri dengan kata ‘Namah’ dibelakang mantra itu. mereka harus mengucapkan mantra lima suku kata sebanyak limaratus ribu kali untuk mendapatkan umur panjang. Demikianlah peraturannya. Kemudian untuk mengatasi keinginan atau pergaulan dengan wanita maka ia harus mengucapkan mantra ini sebanyak limaratus kali. Kelahiran menjadi manusia adalah kesempatan untuk mencapai pembebasan.
123.          satu bagian dengan sloka 122
124.          Seorang kshatrya harus mengucapkan mantra lima suku kata sebanyak limaratus ribu kali untuk menghalau Kshatryatva. Pengucapan limaratus ribu kali lagi akan memungkinkannya untuk menjadi seorang brahmana.
125.          Setelah mendapatkan mantra Siddhi maka perlahan-lahan ia akan mencapai pembebasan. Seorang vaishya akan dapat menghalau Vaishyatva dengan mengucapkan mantra itu sebanyak limaratus ribu kali.
126.          Selanjutnya ia akan menjadi seorang mantra Ksatrya dengan mengucapkan limaratus ribu lagi. Kemudian ia bisa melepaskan kasta kshatryanya dengan mengucapkan limaratus kali lagi.
127.          Selanjutnya maka ia akan menjadi seorang mantra Brahmin dengan mengucapkan mantra lima suku kata itu sebanyak limaratus ribu kali.Seorang Shudra yang mengucapkan mantra ini dengan diakhiri dengan kata ‘Namah’ sebanyak duajuta limaratus ribu kali akan menjadi seorang brahmana dan akan menjadi seorang yang siap untuk mendapatkan pembebasan. Jika seseorang sakit, baik laki maupun perempuan, seorang brahmana atau tidak, maka ia harus selalu mengucapkan mantra ini dengan diawali atau diakhiri dengan kata ‘Namah’. Sedangkan seorang wanita maka ia harus mendapatkan petunjuk dari seorang guru.
128.          satu bagian dengan sloka 127
129.          satu bagian dengan sloka 127
130.          Setiap pengucapan limaratus ribu kali, maka yang melakukan japa itu harus melakukan Mahabhiseka atau Naivedya. Ia harus memuja penyembah Shiva untuk menyenangkan dewa Shiva.
131.          Shiva senantiasa senang dengan puja yang dilakukan oleh seorang penyembah. Dikatakan bahwa tidak ada bedanya antara Shiva dengan penyembahnya. Ia adalah Shiva sendiri.
132.          Mantra ini adalah sifat sejati Shiva. Dengan mengucapkan mantra ini secara teratur maka penyembah akan menjadi identik dengan Shiva.
133.          Para penyembah Shiva mengetahui segala jenis upacara ritual, ritual Veda. Semakin banyak mantra Shiva yang diucapkan oleh seseorang maka semakin banyak pula kehadiran Shiva dalam dirinya. Untuk para wanita yang menyembah Shiva, wujud sang dewi hendaknya selalu ada di dalam konsentrasinya.
134.          satu bagian dengan sloka 133
135.          Kehadiran sang dewi akan terus dirasakan selama mantra itu diucapkan. Oleh karena itulah orang yang cerdas hendaknya mengucapkan nama suci Shiva dengan konsentrasi pada wujud dan mantra suci beliau.
136.          Meskipun ia telah menjadi Shiva sendiri namun ia harus tetap memuja Paraa. Ia harus tetap memuja Shakti, lingga Shiva setelah tana kesalahan membuat patung itu.
137.          Ia harus menganggap patung linggam sebagai Shiva dan Saktilingga sebagai sang dewi atau menganggap dirinya sebagai Shiva atau menganggap Shivalingga sebagai Nada dan Sakti dalam wujud Bindu dengan menganggap keduanya bersatu atau membedakan kharakter mereka antara yang lebih unggul dan yang kurang. Apapun wujud dari Upasti, ia tetap harus memuja Shiva dan Shakti. Ia akan menjadi Siva atas kebajikan dari kesadaran yang telah diperolehnya. Dengan melakukan enambelas pelayanan dan Homa maka para penyembah hendaknya memuja Shiva dengan disertai dengan pengulangan mantra lima suku kata yang merupakan mantra yang identik dengan Shiva. Dengan demikian maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Shiva akan berkenan pada mereka yang melakukan hal ini. Tanpa menggunakan uang yang didapatkan dari kerja yang tidak halal maka ia harus menjamu lima, sepuluh, atau seratus pasangan penyembah Shiva, memberi makan, memberikan pelayanan dan sebagainya dengan ditemani oleh istrinya.
138.          satu bagian dengan sloka 137
139.          satu bagian dengan sloka 137
140.          satu bagian dengan sloka 137
141.          satu bagian dengan sloka 137
142.          satu bagian dengan sloka 137
143.          Ia akan mendapatkan wujud Shiva dan Shakti dan tidak akan lahir kembali. Dibawah pusar beliau adalah tempat untuk Brahma, hingga ke ketiak adalah tempat untuk Vishnu sedangkan sampai kewajah adalah tempat untuk para penyembah Shiva.
144.          Jika seseorang meninggal maka ia harus memuja Ayah ilahi Shiva dan Ibu ilahi yaitu Shakti dan para penyembah Shiva Shakti. Dengan demikian maka roh orang mati, baik dikremasi ataupun tidak tubuhnya, akan bisa sampai di alam leluhur dan perlahan akan mencapai pembebasan. Orang yang penuh dengan pahala tapabrata yang dilakukannya akan lebih baik dari pada sepuluh orang yang hanya berpahala dari pelaksanaan upacara ritual.
145.          satu bagian dengan sloka 144
146.          satu bagian dengan sloka 144
147.          Orang yang berpahala oleh Japa akan lebih berharga dibandingkan dengan seratus orang yang berpahala karena Tapa. Orang yang berpahala oleh pengetahuan atas kesadaran Shiva akan lebih berharga daripada seratus orang yang berpahala karena melakukan Japa. Orang yang berpahala dengan melakukan meditasi akan lebih berharga daripada seratus ribu orang yang memiliki pengetahuan tentang Shiva. Orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan Samadhi akan lebih berharga dari pada ratusan ribu orang yang melakukan meditasi. Karena yang terakhir adalah yang terbaik dari sebelumnya maka ia hendaknya dipuja dan diberikan penghormatan. Bahkan orang yang peka terhadap hal-hal spiritual tidak akan bisa memahami kehebatan pahala ini. Orang biasa tidak akan bisa memahami keagungan dewa Shiva. Pemujaan kepada para pemuja Shiva yang taat sama saja dengan memuja Shiva dan Shakti. Ia yang melakukan puja pada para penyembah Shiva akan menjadi Shiva dan mencapai kesadaran Shiva. Ia yang membaca bab ini dengan penuh perhatian, mengakui semua ajaran Veda, maka ia akan menjadi seorang brahmana yang penuh dengan pengetahuan tentang Shiva dan berbahagia bersama Shiva. Para rshi yang terpelajar, orang yang tahu sesuatu yang khusus ini harus menyebarkannya pada para penyembah Shiva. Maka dengan berkah Shiva maka ia akan menjadi terberkati.
148.          Satu bagian dengan sloka 147
149.          Satu bagian dengan sloka 147
150.          Satu bagian dengan sloka 147
151.          Satu bagian dengan sloka 147
152.          Satu bagian dengan sloka 147
153.          Satu bagian dengan sloka 147

87. Kata Pravritta dan Nivritta  ditujukan pada dua orang yaitu mereka yang menginginkan kelanjutan kehidupan duniawinya dan mereka yang tidak menginginkan keduniawian.
88. Vyahriti adalah kata mistik yang berjumlah tujuh yaitu Bhur, Bhuva, Svah, Maha, Jana, Tapa, Satyam. Setiap kata diawali oleh suku kata mistik ‘Om’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar