Selasa, 05 Juli 2011

BAB IV (Keistimewaan mendengarkan dan merenungkan keagunganNya)


Para rshi berkata  :
1.      Tuan yang suci, apa yang dimaksudkan dengan Sravana? Lalu apapula Manana itu? Bagaimana kirtana itu dilakukan ? Mohon jelaskanlah pada kami ?
Brahma berkata  :
2.      Adalah sifat dari pikiran untuk selalu membayangkan sesuatu.Kemampuan pikiran untuk merenungkan dan menilai keampuhan sebuah puja, Japa, wujud Isha, atribut, permainan ilahi, serta berbagai nama suci beliau adalah hasil dari Ishwara yang berkenan melirik orang itu. Maka dari itulah perenungan yang terus menerus terhadap segala atribut beliau adalah paling penting dari semua itu.
3.      Dengan Kirtana dimaksudkan untuk mengekspresikan kehebatan Shiva, atribut, wujud, namaNya dan sebagainya.dengan cara yang suci dengan menceritakan cerita kehebatanNya, menyanyikan lagu pujian untuk beliau, meskipun dengan menggunakan bahasa mereka sehari-hari. Ini adalah cara yang kedua dari tiga cara yang dianjur kan.
4.      Para bijak sekalian cara Sravana adalah yang paling terkenal dimana yaitu dengan cara mendengarkan segala kisah, kata-kata pujian yang bersangkutan dengan Shiva dengan cara bagaimanapun, dimana saja, semua itu akan selalu menghasilkan daya tarik yang melebihi daya tarik seorang wanita.
5.      Sravana ini akan menjadi efektif jika seseorang bergabung dalam kumpulan orang-orang suci.selanjutnya maka Kirtana akan menjadi berkembang. Dan pada akhirnya maka pikiran akan senantiasa terikat pada Tuhan dan ini adalah yang paling istimewa. Semua ini bisa terjadi hanya dengan berkah Shiva yang maha pemurah pada para pemujaNya.
Suta berkata  :
6.      Para rshi sekalian, dalam hubunganya dengan keagungan dari jalan untuk mencapai Tuhan ini maka aku akan menceritakan sebuah anekdot yang telah terjadi dimasa lampau. 
7.      Pada jaman dahulu, Rshi Vyasa, putra rshi Parasara, melakukan sebuah tapa hebat dipinggir sungai (Saraswati) dengan beberapa agitasi (tekanan mental) dalam pikirannya.
8.      Rshi Sanatkumara yang kebetulan lewat ditempat itu, dengan menggunakan kereta yang bersinar karena keilahiannya, mengintip guruku.
9.      Setelah terbangun dari meditasinya guruku melihat putra brahma yang tidak lain adalah Rshi Sanatkumara itu. Rshi Vaysa kemudian memberi hormat sebagaimana mestinya dengan penuh bhakti.
10.  Beliau mempersembahkan Arghya, dan tempat duduk yang sesuai untuk sang rshi ilahi. Karena berkenan maka sang Sanatkumara kemudian dengan rendah hati berkata pada guruku.
Rshi Sanatkumara berkata  :
11.  Tuan rshi, anda hendaknya bermeditasi pada objek meditasi yang benar. Dewa Shiva sebenarnya bisa disadari dan dilihat sebagaimana mestinya. Tapi mengapa anda melakukan tapa disini tanpa dihadiri oleh Nya?
12.  Ketika Sanatkumara menyapanya seperti itu, maka rshi Vyasa menjelaskan maksudnya.”Dengan berkah dari para senior seperti anda saya hampir telah mencapai empat tujuan hidup manusia yaitu Dharma, Artha, Kama dan Moksha dengan senantiasa mengikuti jalan dan petunjuk yang diterangkan dalam Veda. Saya telah menjadi pembimbing dari semua orang. Namun sangat mengherankan, pengetahuan untuk mencapai pembebasan itu masih belum turun kepadaku. Saya melakukan tapabrata untuk mencapai pembebasan. Tapi saya tidak tahu bagaimana itu bisa dicapai.
13.  satu bagian dengan sloka 12
14.  satu bagian dengan sloka 12
15.  Tuan Brahmana yang istimewa, ketika diminta seperti itu oleh Vyasa maka rsih Sanatkumara kemudian memberitahukan jalan yang pasti untuk mencapai pembebasan.
16.  Seperti telah disebutkan bahwa ada tiga jalan untuk mencapai tujuan Veda, yaitu Sravana, Kirtana dan yang paling berkhasiat adalah Manana kepada Shiva.
17.  Dahulu pada mulanya, aku juga dengan menggunakan cara lain telah melakukan tapa hebat digunung Mandara (36).
18.  Atas perintah Shiva maka pelayan beliau yang bernama Nandikeswara datang kesana. Pemimpin para gana itu, yang merupakan saksi atas segala kejadian, dengan penuh cinta berkata kepadaku tentang cara yang terbaik untuk mencapai pembebasan. Semua itu adalah Sravana, Kirtana, dan Manana terhadap tujuan dari semua ajaran Veda.
19.  satu sloka dengan 18
20.  Maka dari itulah tuan Rshi, ada tiga jalan untuk mencapai pembebasan. Latihlah ketiganya. Demikianlah beliau berulangkali menasehati rshi Vyasa.
21.  Setelah berkata demikian, Putra sang Brahma itu kemudian menaiki kereta ilahinya dan dengan ditemani oleh para pengikutnya beliau kembali ke kahyangannya.
22.  Dengan singkat, demikianlah cerita yang aku sampaikan itu.
23.  satu bagian dengan sloka 22.
Para rshi kemudian berkata  :
            “Tuan suta, anda telah menceritakan jalan untuk mencapai pembebasan seperti Sravana, Kirtana dan Manana. Jika seseorang tidak sanggup melakukan salah satu dari ketiganya lalu apa yang harus dilakukannya untuk mencapai pembebasan itu? Ritual apakah yang memungkinkan seseorang bisa melakukannya tanpa tekanan dan ketegangan?

            35.Saraswati adalah sebuah sungai yang menjadi perbatasan Brahmavarta, tempat tingal para Arya, dan bagi bangsa arya, sungai ini amat suci seperti halnya sungai Gangga . Sebagai sebuah sungai, Saraswati kaya akan air yang memberikan kesuburan dan mineral.
                36.Mandara dalam Mitology Hindu adalah nama sebuah gunung yang digunakan untuk memutar lautan susu untuk mendapatkan amerta yang terdapat didalamnya., dimana dalam pemutaran ini terlibat para raksasa dan para dewa. Namun di Banka, wilayah bagian Bhagalpur, masih ada sebuah gunung yang memakai nama yang sama dimana gunung ini dianggap sebagai gunung suci tempat Shiva bersinggasana.Ada juga sebuah gunung dengan nama yang sama di wilayah Malaya yang diyakini sebagai kahyangan para dewa dan Rshi yang memiliki sebuah ashrama yang dinamakan Agastya Ashram.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar