Selasa, 05 Juli 2011

BAB V (Keagungan dari Shiva lingga)


Suta berkata  :
1.      Orang yang tidak sanggup untuk melakukan tiga ritual yang ditentukan untuk mencapai pembebasan hendaknya membuat sebuah Shiva lingga dan memujanya setiap hari. Dengan demikian maka ia akan sanggup untuk menyeberangi lautan keduniawian.
2.      Sesuai dengan kemampuannya maka sang sadhaka hendaknya membuat persembahan dari hasil kekayaannya sendiri tanpa menipu orang lain.
3.      Pemujaan hendaknya dilakukan dengan sungguh-sungguh Membangun podium, gerbang yang telah dihias, kuil, tempat suci, dan sebagainya, memberikan persembahan berupa kain, dupa, kalung bunga, lampu dilakukan hendaknya dengan penuh Bhakti, persembahan dengan nasi, kue dan sebagainya.memberikan payung suci dan sebagainya hendaknya dilakukan untuk tujuan memuja Shiva. Pendek kata, hendaknya semua jenis pemujaan dilakukan untuk mmemuja Shiva. Melakukan Japa dan sujud kepada beliau harus dilakukan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan seseorang.Selain itu hendaknya juga dilakukan puja dan ritual yang khusus untuk membangkitkan Kesadara Shiva dengan penuh Bhakti.orang yang melakukan ritual yang seperti ini akan mencapai pembebasan meskipun tanpa sravana, dan sebagainya. Banyak sekali orang-orang suci dari generasi kalian dimasa lalu yang telah terbebaskan dengan cara seperti ini.
4.      satu bagian dengan sloka 3
5.      satu bagian dengan sloka 3
6.      satu bagian dengan sloka 3
7.      satu bagian dengan sloka 3
Para rshi  berkata  :
8.      Dimana-mana para dewa selalu dipuja dengan wujud beliau. Lalu bagaimana Shiva bisa dipuja dengan lingga sekaligus dengan wujud beliau sendiri?
Suta berkata  :
9.      Para rshi sekalian pertanyaan ini sungguh suci dan sekaligus memang mengherankan. Dan sebagai jawabannya disini yang berbicara adalah Shiva sendiri dan bukan orang lain.
10.  Aku akan menceritakan apa yang telah dikatakan oleh Shiva sendiri dan apa yang aku dengar dari guruku. Hanya Shiva yang dipuja sebagai dewa yang berwujud Niskala (yang tanpa wujud) karena beliau identik dengan Brahman yang agung.
11.  Beliau juga bersifat Sekala karena beliau memiliki wujud yang bisa dilihat. Oleh karena itulah beliau adalah Sekala dan juga Niskala. Sedangkan Linga (37) ini adalah simbol dari aspek Niskala beliau.
12.  Dalam aspek Sakala beliau dipuja dalam wujud beliau sebagai Shiva dengan berbagai atribut kedewaaanNya. Dan karena beliau memiliki dua aspek ini sekaligus maka beliau bisa dipuja sebagai wujud dewa ataupun sebagai simbol Lingga dan mendapat gelar sebagai Brahman yang tertinggi. Sedangkan para dewa yang lain yang tidak memiliki aspek Niskala tidak akan mendapat gelar sebagai Brahman.
13.  satu bagian dengan sloka 12
14.  Oleh karena itulah para dewa yang lain tidak dipuja dengan simbol Lingga atau simbol yang lainnya. Para dewa yang lain berada pada kedudukan tidak sebagai Brahman yang tertinggi dan juga bukan jiva Individu.
15.  Dari sudut pandang bahwa beliau adalah Jiva agung yang berwujud maka beliau dipuja dalam wujud tertentu. Dalam hal ini ada pernyataan Bahwa Sankara memiliki Brahmatva sedangkan yang lainnya hanya Jivatva.
16.  Ini juga telah dijelaskan dalam arti kata ‘Om’ yang merupakan esensi dari Vedanta, oleh Nandikeswara (38) ketika ditanya oleh Sanatkumara, putra yang amat cerdas ini, di gunung Mandara.
Sanatkumara berkata  :
17.  Pada pemujaan terhadap dewa lain hanya wujud dari dewa itulah yang dijadikan objek. Akan tetapi pemujaan dengan wujud dan Simbol Lingga hanya ditemukan pada dewa Shiva. Oleh karena itulah rshi yang bijak beritahukanlah hamba tentang kebenaran yang tersembunyi dibalik misteri itu.
18.  satu bagian dengan sloka 17

Nandikeswara berkata  :
19.  Adalah mustahil bagiku untuk menjawab pertanyaan ini tanpa menunjukkan rahasia dari Brahman itu kepadamu.
20.  Para bijak sekalian, karena kalian sangat ingin tahu akan hal ini maka aku akan menceritakan apa yang dikatakan oleh Shiva sendiri.Karena Shiva memiliki aspek tak berkepribadian sebagai Brahman yang tertinggi, yaitu di tandai dalam Shiva linga, maka dalam penerapan aturan Veda maka, pemujaan terhadap shiva dalam wujud Linga itu hanya berlaku untuk Shiva. Beliau juga memiliki wujud yang berkepribadian, wujud ini juga diterima dan disembah oleh banyak orang. Menurut persetujuan dalam Veda bahwa hanya wujud kepribadian saja yang digunakan untuk menyembah dewa yang merupakan jiwa agung semata. Dalam manifestasinya, para dewa hanya memiliki wujud yang berkepribadian. Sedangkan dalam kitab suci baik Linga maupun dalam wujud kepribadian adalah dua objek yang bisa dipakai untuk menyembah Shiva.
21.  satu bagian dengan sloka 20
22.  satu bagian dengan sloka 20
23.  satu bagian dengan sloka 20
24.  satu bagian dengan sloka 20.
Sanatkumara berkata  :
25.  Yang terberkati, anda telah menjelaskan perbedaan antara pemujaan Linga dan wujud kepribadian Shiva dan para dewa yang lain. Setelah itu, Tuan dari para yogi, Hamba ingin mendengar tentang Shiva
Nandikeswara berkata  :
26.  Yang terkasih, karena cinta kasihku padamu maka aku akan menceritakan kebenaran ini padamu. Pada jaman dahulu kala pada saat Kalpa (39) pertama sedang berlangsung, jiwa agung Brahma dan Vishnu pernah berkelahi satu sama lain.
27.  satu bagian dengan sloka 26.
28.  Untuk menyadarkan mereka dari kesombongan dan keangkuhan mereka maka Parameswara kemudian menunjukkan wujud Niskala beliau yang tak berkepribadian dalam wujud sebuah kolom api yang tak berujung pangkal ditengah mereka.
29.  Ditengah kolom (tiang) api itu beliau memperlihatkan sebuah linga dengan tujuan untuk memberkati seluruh dunia dengan penampakan wujud beliau yang tidak berkepribadian.
30.  Sejak saat itulah maka linga dan wujud kepribadian Shiva kemudian diterima sebagai wujud yang hanya dimiliki oleh Shiva dan khusus dipuja untuk memuja shiva.
31.  Untuk para dewa yang lain selain Shiva maka pemujaan hanya ditujukan pada wujud mereka yang berkepribadian. Pemujaan kepada wujud kepribadian dewa yang lain hanya membawa seseorang pada kenikmatan tertentu. Namun pemujaan kepada kepribadian dan maupun wujud Linga Shiva adalah jalan untuk mendapatkan kenikmatan sekaligus pembebasan.
            37. Shiva-linga : adalah nama lain dari wujud Linga yang dipuja sebagai perwujudan Shiva yang tak berkeribadian.
                38. Nandikeswara : adalah salah satu pelayan (teman dekat ) Shiva.
                39. Istilah Kalpa tepatnya berarti sebuah rentang waktu yang amat panjang, namun dalam konteks ini yang dimaksudkan adalah sebuah perioda dimana semesta sedang dikembangkan untuk menuju pada perwujudannya.Kadang ada juga yang mengartikannya sebagai sebuah perioda waktu atau lamanya waktu tertentu.Dan ada juga yang dengan singat mengartikannya sebagai ‘jaman dahulu kala’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar