Sabtu, 06 Agustus 2011

GANESHYA (GANAPATI)


(Dewa pujaan masa lalu, kini dan yang akan datang) 

Ganeshya pada mulanya tersirat di Reg-Veda sebagai seorang dewa minor dengan sebutan Vinayaka.Di masa itu dewa pengetahuan ini belum terwujud secara keseluruhan, namun lama kelamaan Hindhu (sanatana) Dharma berevolusi secara pesat dari berbagai system ritual vedik mengarah secara pasti dan positif ke suatu pemahaman akan Tuhan Yang Maha Esa dan Abadi,Yang serba Maha Alam segala-galanya. Oleh sebab itu maka wujud Ganeshya sebagai maha-dewapun lalu tampil sebagai manifestasi ilmu pengetahuan duniawi dan spiritual, sekaligus menggantikan posisi Hyang Brahman yang makin lama makin tidak popular, demi menunjang perjalanan hidup umat dharma pada zaman kali-yuga ini. Sebagai maha-dewa, Ganeshya kemudian disejajarkan dengan orang tuanya. Berbagai candi Shiva di India, Indonesia dan berbagai tempat lainnya memposisikan Ganeshya di bagian depan candi, kemudian Durga di tengah agak ke atas, dan candi Shiwa di belakang pada posisi tertinggi, namun dalam wujud Lingga-Yoni. Semua posisi ini menunjukan bahwa untuk mencapai penyatuan atau pemahaman Moksha diperlukan dasar pengetahuan (widya) yaitu Ganeshya dengan gadingnya yang retak (shasira-widhi berbagai ritual,hal-hal yang tidak abadi) dan juga dibutuhkan widya (jalan Ilahi yang benar dan hakiki),yaitu gading yang sempurna. 
Namun tanpa Bunda Penuntun (yaitu Durga, Maya, semesta, kehidupan duniawi ini), maka seorang tidak akan mungkin mencapai penyatuan dengan Brahman Yang Maha Esa (Shiva itu sendiri),yang disimbolkan dalam bentuk Lingga-Yoni (positif-negatif,dari-Nya mengalir air kehidupan ini, diayomi dan kemudian kembali di daur-ulang demi mempersiapkan kehidupan berikutnya). Proses tersebut berlaku untuk semua yang eksis, baik itu setitik debu ataupun buana agung yang semesta ini. Namun untuk menghayati semua ajaran adiluhung ini diperlukan wahana penuntun atau medium antara manusia dan para dewa, antara manusia dengan alam semesta dan sekitarnya. Medium tersebut adalah ilmu pengetahuan dalam arti seluas-luasnya. 
Semenjak masa yang teramat silam Sanata Dharma mengajarkan umat manusia melalui berbagai simbol-simbol, kisah-kisah, parable, filosofi spiritual agar mudah tercerna oleh seluruh lapisan masyakat baik yang berpendikan maupun yang tidak. Zaman Veda telah berlalu, tidak seluruh ajaran Veda yang  masih tersisa, kalaupun masih ada seperti yang kita kenal di masa ini, maka kehadirannya hanya dipahami segelintir brahmana dan cendikiawan. Saripati berbagai Veda ini telah bermanifestasi ke dalam berbagai Upanisad dan kemudian di sarikan lagi ke dalam ajaran Bhagawat-Gita (kitab suci kaum dharma). Pengetahuan atau Ganeshya ini semenjak ribuan tahun yang lalu telah di nobatkan menjadi wakil atau wali Tuhan Yang Maha Esa. Simbol Ganeshya telah mendapatkan posisi yang mapan di dalam hati masyarakat Barat maupun Timur, kesatuan karena syarat dengan Widya, kedua ritual bagi Ganeshya amat mudah dan sederhana.Dapat dilakukan oleh siapa saja, ketiga tanpa ritual pun akan tetap bermakna penghayatannya. Namun kaum Hindhu di Indonesia baru akhir-akhir ini menyadari kembali betapa pentingnya Ganeshya ini, padahal di masa-masa yang silam Beliau hadir dari ujung satu ke ujung lainnya di persada Nusantara ini. Mungkinkah arca - arca Ganeshya di berbagai kuil, pura dan rumah-rumah kita akhir–akhir ini merupakan awal dari kebangkitan dharma di Pertiwi ini? Pertanyaan ini harus kita kaji dan jawab secara jujur. 
Perlukah ajaran Shastra Widhi Dharma secara universal demi menunjang kehidupan spiritual kita, ataukah kita akan terus beritual secara konsumtif tanpa dasar widya yang lurus. Sering timbul pertanyaan mengapa pemujaan terhadap Ganeshya mendadak hilang dari khazanah dharma kita? Apakah hancurnya peradaban dharma ratusan tahun yang lalu menjadi penyebabnya, ataukah dharma telah melenceng alurnya? Padahal para pendiri negara ini walaupun bukan penganut dharma telah mengabdikannya sebagai symbol pendidikan tertinggi kita yaitu Institut Teknologi Bandung. Ada sekitar 36 versi kisah kelahiran dewa Ganeshya ini, namun di bawah ini dikenal secara amat luas sebagai suatu bantuk widya pengetahuan umum. Silahkan menyimak makna-makna yang terkandung di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar