Jumat, 18 November 2011

KASTA


T: Apa sih kastamu?
AH: aku tidak punya kasta!
T: bukankah di dalam agama Hindu ada ajaran tentang kasta?
AH: tidak! Kata “kasta” sendiri berasal dari bahasa Portugis,perbedaan kelas berdasarkan keturunan. Di dalam setiap bangsa ada kelas bangsawan dan kelas rakyat biasa. Di dalam agama Hindu tidak ada kasta yang ada adalah “warna” pengelompokkan orang berdasarkan bakat  dan kemampuannya. Misalnya mereka yang mempunyai bakat atau kemampuan di bidang keagamaan disebut kaum brahmana, yang mempunyai bakat dan kemampuan di bidang pemerintahan dan militer disebut ksatriya, yang mempunyai bakat di bidang usaha dan pertanian disebut waisya yang mempunyai kemampuan di bidang pelayanan disebut sudra.
T: apakah anak seorang sudra bisa jadi brahmana?
AH:mengapa tidak? Anak seorang pelayan, bisa jadi ahli dan bahakan guru Weda seperti dalam kisah satyakama. Ia adalah anak jabala,seorang perempuan penjaga warung, yang tidak jelas siapa suaminya. Tetapi karena tekad dan ketekunannya,satyakama menjadi ahli Weda. Anak seorang petani bisa jadi presiden,bisa jadi professor,bisa jadi jenderal atau pengusaha atau pendeta. Demikian pula sebaliknya anak seorang pendeta bisa jadi pedagang bisa jadi petani.
T: apa itu hanya teori?
AH: tidak. Di India modern seorang keturunan dalit,bisa menjadi perdana menteri atau presiden. Di dalam masyarakat Hindu Indonesia contoh-contoh seperti itu bukan satu pengecualian artinya contohnya sudah tak terhitung lagi. Sebetulnya profesi atau pekerjaan karena keturunan banyak segi positifnya.
T: Misalnya?
AH: seorang tukang arloji yang mewarisi profesi atau bisnis keluarga yang telah dijalankan turun temurun merupakan jamainan mutu,karena merupakan akumulasi dari keahlian. Itu sebabnya perusahaan2 keluarga sering mengiklankan pendirinya yang sudah hidup ratusan tahun lalu. Tetapi untuk jabatan public memang tidak baik. Karena kalau perusahaan keluarga,resikonya hanya ditanggung oleh keluarga itru sendiri. Sedangkan jabatan public, resikonya ditanggung oleh masyarakatbanyak.
T: tetapi kan lebih baik agama kami,karena kami tidak mengenal kelas.
AH: di agama anda,kawan, ada pembagian orang beriman lawan orang kafir. Ini adalah penggolongan atau kelas yang jauh lebih berbahaya,karena ada perintah agar orang beriman menaklukkan atau memusnahkan orang kafir. Dan ajaran ini telah membawa penderitaan bagi jutaan manusia sepanjang sejarah. Ini adalah apartheid agama. Bila apartheid politik di Afrika Selatan, berkat perjuangan Nelson Mandela, yang terinspirasi oleh metode perjuangan non kekerasan oleh Mahatma Gandhi,telah dibuang kelaut,apartheid agama ini justru dianggap suci.  
sumber HINDU MENJAWAB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar